Hidayatullah.com–Sebanyak 52 persen responden pada jajak pendapat Washington Post-ABC mengatakan jumlah korban tidak dapat diterima, sedangkan 44 persen menyatakan angka itu dapat diterima dan tiga persen tidak menyatakan pendapat mereka. Sekurangnya 32 tentara AS telah tewas dalam serangan gerilya di Irak sejak 1 Mei, ketika AS menyatakan operasi perang besar telah berakhir. Sejumlah 74 persen responden menyatakan percaya masih akan bertambah jumlah militer AS yang menjadi korban di Iraq. Namun, sejumlah besar mendukung kehadiran militer AS di Iraq (74 persen), yang berpendapat perang dapat dibenarkan mencapai 57 persen dan percaya pasukan militer AS akan tetap bertahan sampai ketertiban diwujudkan mencapai 72 persen. Sebanyak 59 persen responden mengatakan mereka membenarkan seluruh langkah Bush dalam tugasnya sebagai presiden, sedangkan 38 persen menolak, menurut hasil jajak pendapat tersebut. Angka itu menunjukkan penurunan yang jelas sejak jajak pendapat terakhir oleh Washington Post-ABC, yang dilaksanakan 22 Juni, ketika 68 persen menyatakan mendukung penampilan Bush dan 29 persen menyatakan menentangnya. Terakhir kali peringkat Bush menurun di bawah 60 persen terjadi pada Januari 2003, yang mendesak agar dukungan mulai perang terhadap Bush agar diurai. Secara penuh 50 persen yang turut dapat jajak pendapat warga Amerika itu mengatakan mereka berpendapat pemerintahan Bush secara sengaja membesar-besarkan pembuktian bahwa Iraq memiliki persenjataan pemusnah massal. Sebanyak 46 persen berpikir hal itu tidak dilakukan. Jajak pendapat itu, dilaksanakan 9 dan 10 Juli, dengan melibatkan 1.006 penduduk dewasa di seluruh wilayah, dan memiliki marjin tiga persen kesalahan. (mi)