Hidayatullah.com–Demonstrasi yang diselenggarakan oleh Hizbut-Tahrir itu bersamaan dengan satu demonstrasi besar yang dilaksanakan di Paris.
Sekitar 2.000 orang berdemonstrasi di Kedubes Prancis di London, Sabtu, memprotes rencana pemerintah Prancis melarang penggunaan jilbab di sekolah-sekolah.
Pernyataan yang dikeluarkan kelompok tersebut berbunyi, “Pelarangan jilbab Islam di Prancis telah membuka satu front baru perang terhadap Islam.”
“Tujuannya melarang mengekpresikan Islam terhadap publik di Eropa dengan nama sekularisme,” ditulis dalam teks tersebut.
Di Sydney, Australia, sekelompok orang juga melakukan protes di Konsulat Perancis untuk menyerahkan sepucuk surat yang menyerukan kepada pemerintah Perancis agar mempertimbangkan kembali.
Di Indonesia, sekitar ratusan orang aktifis HT melakukan demontrasi di kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Perancis di Jalan Darmokali-Surabaya.
Sementara itu ratusan orang juga mengadakan demonstrasi di Lebanon, Jordania dan Tepi Barat Sabtu sebagai solidaritas dengan demonstrasi di Paris menentang rencana pemerintah Prancis melarang penggunaan jilbab tersebut di sekolah-sekolah.
Hizbut-Tahrir menyampaikan satu surat terbuka untuk memprotes Presiden Prancis Jacques Chirac pada 8 Januari lalu.
Didirikan pada 1953 oleh Taqiuddin al-Nabhani, seorang ulama Palestina di Jerusalem, kelompok itu telah tersebar di seluruh penjuru negara-negara Arab dan yang paling aktif dalam gerakan-gerakan Islam di Asia Tengah. (dari berbagai sumber)