Hidayatullah.com–Menurutnya pejabat tersebut, perkara itu hanya akan dapat diatasi jika Presiden George W. Bush mengemukakan satu anggaran tambahan yang baru kepada Kongres AS.
Sebelumnya, anggaran pertahanan 2005 dianggarkan Bush berjumlah 401.7 milyar USD tidak menyediakan anggaran keuangan bagi operasi militer di Iraq dan Afghanistan.
Berikut ketiadaan anaggaran tersebut, pejabat militer terpaksa membiayai operasinya di dua buah negara tersebut dengan uang yang seharusnya digunakan untuk tujuan lain.
“Saya merasa bimbang… bagaimana kita dapat mengurangi jurang perbedaan pada akhir tahun fizkal itu dan bila masanya kita mampu memperoleh tambahan budget pada tahun depan,” kata pejabat militer pasukan AS, Jenderal Peter Schoomaker.
“Malah saya tidak mempunyai satu jawaban mengenai apa yang perlu kami lakukan.”
Komandan pasukan darat, Jenderal Michael W. Hagee dan Komandan Udara AS, Jeneral John P. Jumper turut menyuarakan kebimbangan yang sama.
Sejak selesainya serangan di Iraq, angkatan laut tidak mempunyai sejumlah anggota yang besar dalam perang di Iraq.
Sebelum serangan ke iraq, Wakil Pertahanan AS, Paul Wolfowitz merencanakan kekayaan sumber minyak Iraq yang banyak akan dapat membiayai pembangunan kembali negara itu seusai dihancur leburkan oleh pasukan AS dan skutunya. (BH)