Hidayatullah.com–Para ulama dari masjid Al Fourqan, Eindhoven, merupakan yang pertama akan diusir setelah pemerintah Belanda berjanji akan memberangus kelompok-kelompok Islam menyusul pembunuhan November lalu atas seorang sutradara film Belanda yang mengecam Islam.
Badan intelijen Belanda, AIVD, mengatakan ulama itu memberikan khotbah kepada Muslim setempat dan meminta jamaah menjauhkan nilai Barat.
Pihak intelijen Belanda membuat alasan, para ulama itu menggunakan masjid sebagai tempat "perekrutan dasar militansi."
"AIVD berkesimpulan bahwa imam-imam itu menyumbangkan `radikalisai` di Belanda dan juga bertanggung-jawab atas terbentuknya basis penegembangan aktivitas jihad," kata kementerian tersebut.
Pihak intelijen menambahkan satu dari imam itu telah meninggalkan Belanda — tempat 1 juta warga Muslim yang umumnya warga keturunan Turki dan Maroko.
Jika mereka tidak ingin meninggalkan negeri kincir angin itu, mereka akan diusir, tambah badan rahasia Belanda itu.
Setelah pembunuhan atas sutradara film Theo van Gogh, parlemen Belanda menuntut perlunya larangan izin tinggal bagi imam luar negeri dari tahun 2008 sementara pemerintah membuat rencana untuk melatih ustadz yang menggunakan bahasa Belanda agar lebih moderat.
Belanda begitu peduli kaum gay dan lesbian namun justru begitu represif terhadap umat Islam. Padahal negeri ini mengaku sebagai negara bebas. (kplg)