Hidayatullah.com–Menurut kesepakatan gencatan senjata sekarang ini, yang akan dimulai Kamis pagi, Israel akan mengurangi blokade di Jalur Gaza.
Pada waktu yang sama, pembicaraan tentang tentara Israel yang disekap oleh pejuang Hamas akan ditingkatkan, kata seorang pejabat Israel.
Hamas, yang mengendalikan Gaza, mengatakan pihaknya yakin semua pendukung mereka akan menuruti kesepakatan yang dicapai.
Hamas merebut Gaza pada bulan Juni 2007, dan mengusir pihak-pihak yang setia kepada Fatah, faksi politik pimpinan Presiden Otorita Palestina, Mahmoud Abbas.
Sejak itu, Israel, Otorita Palestina dan masyarakat internasional berusaha mengucilkan Hamas.
Bagi Hamas, perjanjian gencatan senjata itu adalah pengakuan bahwa blokade ekonomi oleh Israel di Gaza mengancam Otorita Palestina dan berdampak sangat buruk bagi penduduk Gaza, kata BBC.
Penyeberangan perbatasan
Keputusan untuk menyetujui gencatan senjata itu dibuat oleh Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Menteri Pertahanan Ehud Barak, setelah pejabat pertahanan Israel kembali dari Kairo, tempat pembicaraan dilakukan dengan mediator Mesir.
Gencatan senjata dijadwalkan mulai berlaku pada hari Kamis ini, tepat pukul 06.00 waktu setempat (10.00 WIB), dan akan mengakhiri serangan roket dari Gaza serta memudahkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina itu.
Namun, masih banyak halangan yang dihadapi untuk mencapai perdamaian jangka panjang, dengan kedua pihak memperingatkan bahwa gencatan senjata akan gagal jika dilanggar, kata wartawan kami.
Juru bicara pemerintah Israel mengatakan Israel ingin gencatan senjata berhasil.
"Hari Kamis, kami berharap, adalah awal baru di mana warga Israel di selatan tidak lagi menerima serangan roket," kata Mark Regev.
Menurut rincian kesepakatan yang dibeberkan Hamas, Israel akan mengendurkan pembatasan pada penyeberangan antara Gaza dan Israel pada Jumat pagi, yang akan diikuti dengan pembukaan penyeberangan komersial yang lebih besar pekan depan.
Setelah dua minggu, perundingan yang melibatkan Israel, Hamas, Otorita Palestina dan Uni Eropa dilakukan untuk membahas pembukaan kembali penyeberangan dari Rafah ke Mesir.
Seorang sumber Israel mengatakan kepada Radio Israel bahwa perundingan tentang pembebasan tentara Israel Gilad Shalit diperkirakan akan dilanjutkan dalam beberapa hari.
Dia mengatakan jika kemajuan dicapai, Israel harus mengambil keputusan tentang pembebasan orang-orang Palestina yang ditahan.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Mesir juga berniat menghentikan penyelundupan senjata dari wilayahnya ke Gaza, kata para pejabat Israel.[bbc/hidayatullah.com]