Hidayatullah.com–Setelah terjadi peristiwa peledakan di pantai Gaza pada hari Jumat (25/7), pihak Fatah mengklaim bahwa 408 anggotanya sudah ditangkap oleh Hamas, dan pihak mereka telah mengirimkan daftar yang berisi nama-nama “anggota” mereka yang telah ditangkap itu ke berbagai media masa. Sehingga beberapa media memuat daftar itu.
Akan tetapi pihak Hamas memandang bahwa jumlah itu telah dibesar-besarkan. Dan mereka menilai ada keganjalan mengenai nama-nama itu. Tengok saja nama “korban penangkapan” no. 230, yang bernama Khamis Jum’ah As Sabt (Kamis-Jumat-Sabtu), tentu di dunia Arab tidak ada orang yang memiliki nama ini. Begitu pula “korban” dengan no. 45 dengan nama Ali Alyawah Dharb Az Zamirah, yang lebih mirip sebagai kalimat tidak sempurna dibanding sebuah nama. Begitu pula korban no. 391, yang bernama Ali Dhaffah Ali Dhaffah. Nama ini tidak lazim, karena Dhaffah merupakan nama tempat, lengkapnya yakni Dhaffah Al Gharbiyah, alias Tepi Barat.
Tidak hanya memuat nama-nama aneh, daftar itu juga berisi nama orang yang dikenal di Gaza sebagai orang gila, yakni Wajih Muhammad Syakhadah, yang tercantum dalam urutan ke 272. Dan hingga kini Hamas tidak “menyentuh” sama sekali laki-laki ini, lebih-lebih menangkapnya.
“Kengawuran” daftar nama itu semakin kentara, ketika menyertakan nama Ismail Abdussalam Haniya, Perdana Menteri dari kalangan Hamas yang memimpin Gaza pada no. 179. Sejak kapan orang nomor satu Hamas ini bergabung ke Fatah? Dan ditangkap oleh Hamas?
“Kebohongan” daftar itu disempurnakan dengan tercantumnya nama orang-orang Fatah yang sudah tewas ketika terjadi bentrok Hamas-Fatah di Gaza satu tahun yang lalu. Yakni Samih Ibrahim Rabah dan Hasan Zaqut, yang dicantumkan di no. 190 dan 194. [Al Markaz Al Filisthini li Al I’lam/tho/hidayatullah.com]