Di sesi terakhir, pertemuan Ar Rabithah Al Alamiya li Khiriji Al Azhar (Ikatan Alumni Al Azhar Internasional) ke-4 di Kairo, dalam acara yang bertajuk ”Al Azhar dan Barat, Kriteria dan Batasan Dialog” para alumni serukan agar negara-negara Muslim memiliki senjata nuklir.
Pertemuan yang berlangsung tiga hari, ditutup hari Selasa (30/6). Dr. Lubaba At Thahir, mantan Rektor Universitas Az Zaitunah Tunis, selaku pemimpin acara menyatakan, wajib bagi umat Islam memiliki senjata yang dimiliki para musuhnya, yakni senjata nuklir.
”Tidak mungkin ada dialog yang sifatnya seimbang tanpa ada kekuatan militer dan politik, dengan memiliki kekuatan semacam ini (senjata nuklir),” kata Ketua Pusat Kajian Islam Qairawan ini.
Tidak ada seorang anggota pun menyatakan keberatan atas pernyataan Thahir di atas. Hal ini merupakan tanda bahwa semua peserta setuju dengan pernyataan ini.
Pendapat semacam ini juga pernah difatwakan oleh Lajnah Fatwa Al Azhar pada tanggal 23 Desember 2002 lalu, yang menyebutkan bahwa negara-negara Muslim wajib memiliki senjata pemusnah masal ini. [tho/Iol/hidayatullah.com]