Hidayatullah.com—Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Ahad dalam sebuah panggilan telepon, di mana dia mengucapkan terima kasih kepada Erdogan karena menyambut usulan pihak kerajaan untuk membentuk tim gabungan untuk menyelidiki hilangnya warga negara Saudi Jamal Khashoggi, kutip SPA .
Pembicataan Raja Salman dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi ini merupakan percakapan telepon pertama atas ikut sensitif, dugaan pembunuhan wartawan asal Saudi di Konsulat Arab Saudi di Turki, kemarin.
Raja Saudi menekankan keteguhan pihak kerajaan dalam hubungannya dengan pemerintah Turki.
Kementerian luar negeri Arab Saudi mengatakan Raja Salman menghubungi Erdogan untuk mengucapkan terima kasih karena telah menerima proposal negaranya untuk membentuk kelompok khusus untuk membahas hilangnya jurnalis yang dikenal rajin mengkritik kerajaan itu.
Baca: Penyelidikan Turki, Jurnalis Saudi Terbunuh di Konsulat Saudi di Istanbul
Sementara Kantor Berita Anadolu menulis, Erdogan menyatakan apresiasinya terhadap hubungan yang terhormat dan historis antara kedua negara dan dua bangsa, yang menyatakan kesungguhannya untuk memperkuat hubungan.
Erdogan menekankan pembentukan tim bagungan untuk menyelidiki kasus tersebut, kata seorang sumber presiden Turki, yang tidak mau disebutkan namanya.
Baca: Turki Selidiki Hilangnya Wartawan Arab Saudi Secara Misterius
Jamal Khashoggi, seorang wartawan dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post, telah hilang sejak dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Pada hari yang sama, 15 orang Saudi termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi gedung itu sementara Khashoggi juga berada di dalam, kata sumber polisi Turki dikutip Anadolu. Semua individu yang telah diidentifikasi pihak intelijen Turki itu kini telah meninggalkan negara tersebut.
Pemerintah Turki percaya Khashoggi tewas di sebuah gedung konsulat, tetapi Arab Saudi membantah tuduhan tersebut, kutip AFP.
Otoritas Saudi juga belum memberikan penjelasan yang jelas tentang nasib Khashoggi, sementara beberapa negara – terutama Turki, AS, dan Inggris – mendesak agar kasus itu diselesaikan secepat mungkin.*