Hidayatullah.com–Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr. Din Syamsuddin kembali menyatakan komitmen Muhammadiyah terhadap masyarakat Thailand, khususnya Muslim di Thailand Selatan. Komitmen-komitmen itu sudah dibicarakan dengan berbagai pihak ketika berkunjung ke Thailand.
Dalam pembicaraan yang dilakukan bersama Perdana Menteri, sejumlah pejabat serta tokoh negara itu, Din menyatakan sebagai organisasi Islam Indonesia, Muhammadiyah siap untuk memberikan bantuan. Salah satunya adalah pemberian beasiswa untuk berkuliah di perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Penerimaan belasan mahasiswa ini merupakan realisasi pembicaraan, ketika saya diundang oleh Pemerintah Kerajaan Thailand dan diterima oleh Raja, Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan juga hasil dialog dengan para ulama,” terangnya.
“Dalam pembicaraan itu, Pemerintah Thailand mengharap kepada umat Islam di Indonesia bisa membantu. Oleh karena itu saya tawarkan tiga hal kepada mereka melalui kerja sama itu,” tegas Din.
Bantuan itu, menurut Din, pertama, memberikan pencerahan dakwah melalui pengiriman da’i. Kedua, membantu revitalisasi bidang pendidikan, baik dengan cara pertukaran tenaga guru dan dosen, maupun dengan mendirikan sekolah. Kemudian yang ketiga, membantu pengembangan ekonomi mikro melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah
Din Syamsudin juga menyatakan bahwa Muhammadiyah bakal mendirikan sekolah terpadu, mulai dari tingkat dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi di Thailand Selatan dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan segera bisa direalisasikan, apalagi di sana ada Muhammadiyah Thailand yang merupakan “Sister Organization”. Muhammadiyah Thailand sudah menyatakan kesiapannya membantu menyediakan lahannya,” kata Din.
Beasiswa
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Muhammadiyah telah menyerahkan beasiswa kepada 16 Pelajar Thailand selatan. 16 pelajar ini merupakan hasil seleksi dari 152 pelajar dari Provinsi Pattani, Narathiwat, dan Yalla. Selanjutnya mereka akan mendapat beasiswa bebas SPP selama 4 tahun. Sebelum memasuki masa kuliah, mereka akan belajar bahasa Indonesia selama dua bulan di UM Surakarta.
Sebanyak enam dari 16 pelajar tersebut akan belajar di UM Surakarta. Lalu tujuh orang lainnya belajar di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta, dua orang belajar di Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan seorang akan belajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Jurusan yang mereka pilih Hubungan Internasional, Ilmu Komputer, Biologi, Teknologi Informasi, Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Psikologi, Arsitektur, Teknik Sipil, Manajemen, dan Bahasa Inggris. [muh/hidayatullah.com]