Hidayatullah.com—Penyelidikan kasus korupsi yang dilakukan di Gabon mengungkap adanya 3.000 pegawai negeri sipil palsu yang setiap bulannya mendapatkan gaji dari pemerintah, meskipun mereka tidak menduduki posisi tertentu, lapor pejabat negara itu dilansir Reuters.
Negara Afrika Tengah yang kaya minyak itu kebanjiran 70.000 pegawai negeri sipil, untuk melayani penduduknya yang cuma berjumlah 1,5 juta jiwa.
“Orang-orang itu menerima gaji bulanan meskipun mereka tidak terdaftar di kementerian apapun,” kata jaksa Sidone Flore Ouwe, Rabu (5/9/2013).
“Kami telah menangkap sebagian dari mereka dengan tuduhan ijazah palsu dan surat dinas palsu,” kata jaksa wanita itu, seraya menegaskan bahwa mereka yang terlibat kasus tersebut akan dituntut ke pengadilan.
“Jaringan semacam mafia ini memiliki cabang-cabang di lembaga-lembaga pendidikan dan di sejumlah lembaga pemerintah,” kata Maurice Ekogha, penasehat untuk Kementerian Anggaran.
Pemerintah memperkirakan terdapat sampai 10.000 pemalsuan pegawai, yang merugikan negara sekitar $50,3 juta setiap tahun dalam bentuk gaji PNS.
Tahun 2009, Gabon melakukan perombakan besar di lingkungan pelayanan publik dan memecat 800 orang pegawai. Sementara 2.500 orang lainnya diperiksa terkait dugaan gaji ganda ilegal dari pemerintah.
Meskipun pendapata dari minyak mampu menjadikan pendapatan perkapitanya tertinggi di Afrika, namun kesejahteraan rakyat di Gabon tidak tersebar merata.*