Hidayatullah.com–Pemimpin ulama Muslim Bosnia, Mustafa Cheric menyerukan diterapkannnya hukum syariah di Bosnia. Dalam sambutannya di acara nikah massal pekan lalu ia berkata, “Di tempat yang luar biasa ini, di kota Zenica, kita menyaksikan sebuah acara yang menakjubkan,” kata Ceric. “Saya berharap ini hanyalah sebuah permulaan dan kita akan menyelenggarakan lagi banyak acara semacam ini di tahun-tahun ke depan.”
Acara nikah massal yang dihadiri Ceric itu merupakan nikah massal pertama di Bosnia yang dilaksanakan sesuai syariah. Kabarnya acara yang menikahkan 20 pasangan pengantin dan dihadiri 500 orang tersebut dibiayai oleh pemimpin Libya, Muammar Khadafi.
Seperti biasa, seruan seperti itu akan mendapat kritikan dari pihak-pihak yang menentangnya.
Milorad Dodik, seorang tokoh Bosnia keturunan Serbia naik pitam mendengar seruan Ceric itu. Ia berkata dengan marah, bahwa Ceric mengabaikan orang-orang Serbia dan Kroasia yang ada di negara mayoritas Muslim itu. Kebnyakan orang Serbia adalah penganut Kristen Ortodoks dan orang-orang Kroasia penganut Katolik.
Bulan Mei, Ceric juga pernah dikecam saat mengunjungi komunitas Muslim Serbia di Sandzak yang berbatasan dengan Montenegro. Ketika itu ia berkata, “Tidak ada kekuatan yang bisa memishkan Muslim Serbia dengan Muslim di Bosnia.” Ia mengatakan Bosnia adalah kampung halaman orang-orang Muslim.
Entah mengapa banyak Muslim Bosnia yang sepertinya alergi terhadap hukum agamanya sendiri. Mungkin karena mereka telah terkontaminasi dengan nilai-nilai budaya Eropa yang memang banyak bertentangan dengan Islam. Selama 50 tahun di bawah pemerintahan komunis, Muslim di sana hanya menjalankan apa yang disebut Barat sebagai Islam moderat, sebagian dari mereka bahkan menyatakan diri sebagai atheis.[di/ak/hidayatullah.com]