Hidayatullah.com–Pengumuman ini dikeluarkan sehari setelah satu-satunya penantang Karzai, Abdullah Abdullah menarik diri dari pemilihan.
Dr Abdullah sebelumnya mendesak agar pejabat pemilihan dipecat. Ia mengatakan, pemilihan tidak akan berlangsung adil.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hasil pemilihan babak pertama diwarnai kecurangan.
Negara-negara NATO, sekutu utama Afghanistan telah memberikan ucapan selamat kepada Karzai.
Hari Senin, juru bicara Komisi Pemilihan Independen, Azizullah Lodin, menyatakan bahwa Presiden Karzai, “satu-satunya calon bagi pemilihan tahap kedua”, telah diangkat menjadi Presiden Afghanistan.
Dia mengatakan, pemilihan tahap kedua yang sedianya dilangsungkan 7 November dibatalkan guna menghemat dana, demi alasan keamanan, dan juga menghindarkan Afghanistan dari kemunduran secara politik dan ekonomi.
Taliban yang melakukan berbagai serangan di negeri itu selama babak pertama, sudah mengancam akan mengganggu pemilihan hari Sabtu.
Presiden Karzai dinyatakan favorit untuk menang, setelah mendapatkan banyak suara dalam pemilihan babak pertama 20 Agustus lalu.
Salah satu alasan bagi pemilihan tahap kedua adalah guna mengembalikan legitimasi pemilihan, setelah pemilihan tahap pertama banyak diwarnai kecurangan.
Sejumlah tokoh internasional, termasuk Senator AS John Kerry, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, dan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, sebelumnya sudah membujuk Karzai untuk melakukan pemilihan tahap kedua.
Juru bicara Perdana Menteri Inggris mengatakan, PM sudah berbicara dengan Karzai dan memberikan ucapan selamat, dan kedua tokoh mendiskusikan pentingnya presiden bergerak cepat guna mempersatukan negeri guna memajukan Afghanistan.
Pemerintahan Amerika Serikat lewat Kedutaannya di Kabul memuji keputusan komisi, yang mengukuhkan Karzai untuk mendapatkan mandat di bawah hukum Afghanistan.
“Kami memberikan ucapan selamat kepada Presiden Karzai atas kemenangannya dalam pemilihan bersejarah ini, dan akan bekerjasama dengannya di masa depan,” kata pernyataan Kedutaan.
Kunjungan Sekjen PBB
Sebelumnya hari Senin pagi, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengunjungi Kabul dan mengatakan, pemilihan di Afghanistan adalah pemilihan paling sulit yang pernah didukung oleh PBB.
Sebagaimana dikutip BBC di Kabul, ia mengatakan, terjadi perdebatan sengit di sana dalam beberapa hari terakhir tentang, apakah menghapus pemilihan tahap kedua bisa dibenarkan secara konstitusional.
Tampaknya walau kembali menjadi Presiden, legitimasi Karzai dipertanyakan. Banyak yang meragukan, apakah pemerintahannya akan efektif. [bbc/hidayatullah.com]