Hidayatullah.com–Sepasang bayi kembar siam Palestina yang datang ke Arab Saudi dari Jalur Gaza untuk menjalani operasi pemisahan, akhirnya meninggal dunia pada hari Sabtu (10/4), kata Menteri Kesehatan Dr. Abdullah Al-Rabeeah.
Al-Rabeeah, yang juga menjadi kepala tim medis operasi, mengatakan bahwa Rital dan Ritaj meninggal pada pukul 4 sore waktu setempat di King Abdul Aziz National Guard Medical City.
“Kondisi mereka memburuk, sebagaimana yang telah diperkirakan tim medis.” katanya.
Ia menjelaskan, kedua bayi itu tidak dapat dipisahkan melalui operasi, karena terjadi infeksi di dada mereka, dan karena kedua jantung, liver, dan sistem pencernaan mereka saling berhubungan.
Kedua bayi perempuan itu dilahirkan pada 27 Maret 2010, kembar siam pertama yang pernah ada di Jalur Gaza. Para dokter di sana tidak memiliki fasilitas memadai, mereka lantas meminta bantuan ke Saudi, salah satu negara dengan fasilitas operasi kembar siam terlengkap di dunia.
Raja Abdullah yang mendengar kabar tentang bayi kembar itu dari media, segera memerintahkan agar keduanya dibawa ke Saudi. Raja Abdullah sebelumnya telah membiayai beberapa operasi kembar siam asal berbagai belahan dunia, di Saudi.
Kedua bayi itu harus menghadapi berbagai macam kesulitan dalam perjalannya ke Saudi. Mereka harus mendapatkan paspor dari Otoritas Palestina di Tepi Barat, izin dari Israel dan persetujuan dari Mesir untuk membuka pintu perbatasan, agar bisa keluar dari Gaza
“Berbagai tes menunjukkan, kondisi kembar Rital dan Ritaj sangat kritis dan kesehatannya tidak stabil,” kata jurubicara rumah sakit Sami Al-Shalan, dalam sebuah pernyataan sebelumnya. Setibanya di Jeddah, kedua bayi langsung diperiksa oleh tim medis yang dipimpin Menteri Kesehatan Al-Rabeeah, yang telah beberapa kali melakukan operasi pemisahan bayi kembar. [di/an/hidayatullah.com]