Hidayatullah.com–Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menilai ‘telepon pintar’ BlackBerry berpotensi mengancam keamanan nasional negara tersebut. UEA menilai telepon ini dioperasikan diluar hukum di negara tersebut dan berpeluang untuk disalahgunakan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran pemerintah UEA akan mengambil langkah-langkah untuk mengontrol arus informasi di negara teluk tersebut setelah sebelumnya melakukan sensor ketat terhadap websites dan media lain yang dianggap mengancam keamanan nasional atau nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Ini merupakan kali kedua kontroversi keberadaan BlackBerry di UEA. Tahun lalu, operator telepon mobile terbesar di negara tersebut yang merupakan milik pemerintah UEA mendorong pengguna BlackBerry menginstal perangkat lunak yang bisa membuat orang masuk ke dalam telepon orang lain. Hingga kini, kasus tersebut tidak jelas penyelesaiannya.
Kini Badan Regulator Telekomunikasi UEA mengungkapkan kekhawatiran penggunaan data oleh BlackBerry bisa disalahgunakan. Disebutkan, perangkat BlackBerry dipilih karena ponsel ini hanya beroperasi di negara yang secara otomatis merelay pengguna informasi ke pusat-pusat data yang dikelola secara pribadi di luar negeri.
“Bagaimana data Blackberry dikelola dan disimpan dalam bentuk mereka saat ini, beberapa aplikasi Blackberry memungkinkan orang untuk meyalahgunakannya. Ini bisa menimbulkan masalah sosial yang serius , peradilan dan nasional dampak keamanan,” kata lembaga tersebut dalam pernyataannya, Minggu (25/7).
Disebutkan, operasional BlackBerry berada diluar hukum UEA karena data yang dikirim ke luar negeri bisa dimanfaatkan oleh asing atau lembaga komersial. [ap/ant/hidayatullah.com]