Hidayatullah.com–Berkat rahmat dan kasih sayang Allah SWT, selangkah demi selangkah proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza mulai terwujud. Dimulai dari penandatanganan MoU tahun 2009 antara wakil dari rakyat Indonesia (dr. Joserizal Jurnalis, SpOT) dengan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza (dr. Bassim Naim) mimpi warga Gaza memiliki rumah sakit menjadi kenyataan.
Setelah sebulan lebih berjalan dan hingga berita ini ditulis, progress pembangunan RSI Gaza telah mencapai angka 20 %. Diperkirakan pembangunan tahap pertama RSI Gaza akan lebih cepat dari rencana.
Berkat kerja keras semua pihak, terutama rakyat Indonesia yang senantiasa mendukung baik moril maupun material, mengumpulkan uang rupiah demi rupiah, para pelajar mulai dari TK – hingga ke tingkat universitas, pedagang, guru, bahkan rakyat Indonesia yang memiliki kemampuan terbatas sekalipun menyisihkan uangnya demi cintanya pada Palestina.
Pihak Pemerintah RI, kemudian juga para relawan yang bekerja siang malam tak kenal lelah demi terlaksananya Rumah Sakit Indonesia wujud cinta kasih rakyat Indonesia terhadap rakyat Palestina.
Para relawan yang saat ini berjumlah 7 orang sempat terharu dan menitikan air mata, tatkala melihat dimulainya pembangunan RSI ini pada 14 Mei 2011. Suasana yang cukup menggetarkan hati, takala para relawan yang telah berada di Jalur Gaza hampir setahun ini, memperjuangkan amanah dari rakyat Indonesia, melihat dan mengerjakan secara langsung proses pembangunan RSI.
Darusman, seorang relawan MER-C asal Sumedang, Jawa Barat dengan terharu menyatakan, “Saya sangat bersyukur bisa berada di Gaza, berpartisipasi langsung dalam pembangunan RSI, sebuah kesempatan yang langka yang tidak ALLAH berikan kepada setiap orang. Saya akan terus berusaha sekuat tenaga, mengerahkan seluruh kemampuannya demi terlaksana dan lancarnya amanah ini.”
Beberapa bulan setelah pembangunan struktur berjalan, akan kembali dilakukan tender untuk tahap kedua yaitu untuk Arsitektur dan ME (Mechanical & Electrical).
Untuk pekerjaan tahap kedua ini masih dibutuhkan dana sekitar 15 miliar rupiah lagi. */ NIA, relawan MER-C Indonesia di Gaza