Hidayatullah.com–Otorita Palestina (OP) dilaporkan telah menyetujui permintaan Israel untuk mengecilkan suara dari masjid-masjid di desa-desa Palestina yang dekat dengan pemukiman Yahudi.
Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan hari Ahad lalu (8/8) bahwa OP juga menyetujui permintaan Israel agar shalat Jumat hanya dilakukan di satu masjid saja di setiap desa Palestina. Hal ini dilakukan setelah pemukim Yahudi mengeluhkan tentang suara yang dikeluarkan ketika adzan.
Koran itu juga melaporkan bahwa Kepala Administrasi Sipil Israel Yoav Mordechai menghubungi beberapa pejabat OP terkait permintaan tersebut, dan telah mendapatkan kesepakatan dengan pemerintah Palestina di Ramallah. Maan yang mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut ke salah seorang perwakilannya, tidak mendapatkan tanggapan.
Sementara itu Menteri Wakaf OP Mahmoud Al-Habbash telah mengkonfirmasikan perubahan tersebut. Ia mengatakan, perubahan dilakukan atas alasan agama, bukan untuk kepentingan pemukim Yahudi.
“Urusan keagamaan kami bukan untuk bahan tawar menawar politik,” ujarnya kepada Radio Maan Senin (9/8/2010).
“Media Israel memfabrikasi laporan itu demi kepentingan politik,” tambahnya. “Mereka mencoba untuk menciptakan jurang antara pemerintah Palestina dengan rakyatnya dengan mengangkat isu sensitif semacam itu.”
Al-Habbash juga mengkritik Hamas yang dianggapnya terlalu cepat percaya dengan kabar dari media Israel. “Apakah Hamas dan Israel memiliki agenda yang sama untuk menyerang OP? tanyanya.
Dari Jalur Gaza jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, kesepakatan itu menujukkan bahwa pemerintahan Mahmoud Abbas tidak hanya menghalangi kelompok perjuangan Palestina, tapi juga melebar memerangi agama Islam demi keuntungan penjajah.
Abu Zuhri mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk lain dari “tindakan memerangi agama Islam secara umum,” termasuk denga memecat sejumlah imam, muadzin dan penceramah yang berafiliasi dengan Hamas dari pekerjaannya.
Tak peduli dengan alasan yang melatarbelakangi perjanjian itu, para pemukim Yahudi menyatakan sangat senang dengan kesepakatan OP-Israel tersebut. Salah seorang pemimpin di pemukiman Yahudi, Yitzhak Shedmi, mengatakan bahwa tindakan tersebut penting bagi mereka dan rekan-rekannya yang bermukim di Tepi Barat telah merasakan perubahan yang ada.[di/maan/hidayatullah.com]