Hidayatullah.com– Rambu-rambu umum seperti dilarang parkir atau dilarang merokok ada di semua negara. Namun di Polandia ada rambu-rambu larangan kaum homo melakukan maksiat yang diberi nama “No Gay Sex” tau “Gay Dilarang Bercinta”.
Rambu-rambu bergambar satu orang berdiri tampak samping dan satu orang lainnya dalam posisi nungging itu dibingkai dengan lingkaran merah serta garis menyilang yang menunjukkan tanda larangan.
Namun di Polandia, rambu-rambu ini resmi menjadi rambu-rambu yang boleh dipasang di tempat umum sejak Oktober 2011. Rambu-rambu ini diresmikan setelah sebuah partai politik penentang hak-hak kaum gay, National Rebirth of Poland (NOP) mengusulkannya ke pengadilan lalu usul itu dikabulkan.
Kebijakan unik ini tentu saja memancing kemarahan para aktivis pembela hak-hak kaum homoseksual, terutama gay. Adanya rambu-rambu semacam ini dinilai semakin memupuk homofobia atau ketakutan dan kebencian yang berlebihan terhadap kaum homoseks.
“Rambu-rambu ini langsung menekankan pada faham fasis, neo-fasis, tradisi xenofobia dan intoleransi,” kata Robert Biedron, anggota parlemen Polandia pertama yang mengakui orientasi seksualnya sebagai homoseks, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (25/11/2011).
Robert Biedron adalah seorang waria dan seorang gay yang dilantik menjadi wakil rakyat dari hasil pemilu bulan Oktober lalu. Selain Robert ada anggota parelemen transeksual pertama Polandia Anna Grodzka. Anna yang berusian 57 tahun tersebut dulunya seorang pria yang dikenal dengan nama Krzystof. Sebelum di Parlemen Anna menjalani operasi plastik di Thailand.
Bagi kalangan aktivis pembela hak kaum homoseks, kebencian terhadap kaum gay akan memicu stigma negatif dan perilaku diskriminatif di dalam masyarakat. Dampaknya bagi kesehatan, kaum gay menjadi susah mengakses layanan kesehatan sehingga risiko penularan berbagai penyakit akan lebih susah dikontrol.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Oleh banyak kalangan, gay dinilai sebagai salah satu kelompok rentan terhadap Human Immunodeficiency Virus (HIV) karena sering berhubungan seks melalui dubur sehingga mudah terluka.
Lebih dari 90 persen dari populasi 38-juta penduduk Polandia adalah penganut Katolik Roma yang kuat.
Survei pendapat menunjukkan bahwa 80 persen penduduk Polandia menentang pernikahan gay dan 93 persen percaya pasangan gay dan lesbian tidak harus memiliki hak untuk mengadopsi anak. Demikian dikutip AFP. *