Hidayatullah.com–Ketua Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki, Bulent Yildirim mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan dua kafilah yang akan meluncur ke Jalur Gaza guna menembus blokade Israel. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (29/9).
Pernyataan itu ia keluarkan ketika menerima salah satu kafilah yang tiba di Istanbul pada hari Senin kemarin. Kafilah tersebut akan melakukan perjalanan menuju Gaza dengan membawa peralatan medis dan perlengkapan pendidikan, makanan serta ambulans.
Kepada para wartawan di Istanbul, George Galloway yang memimpin kafilah tersebut mengatakan bahwa ia menghormati para syuhada Mavi Marmara yang meninggal di tangan Israel. Menurutnya, peristiwa Mavi Marmara itu dilakukan Israel hanya untuk meneror dan menakut-nakuti dunia, agar Jalur Gaza tetap terjaga.
Ia juga menegaskan, seandainya Iran melakukan hal seperti ini, maka tidak akan terjadi sanksi dan ancaman perang kepadanya. Akan tetapi sekarang Israel bisa bertindak sewenang-wenang, bahkan setelah pengadilan internasional mengutuk tindakannya itu.
Seorang aktivis Inggris, Patrick Uday mengatakan bahwa penyitaan kapal Mavi Marmara membuatnya shock. Ia juga mengungkapkan, “Ketika saya melihat apa yang dilakukan teroris Israel terhadap aktivis kemanusiaan di kapal Marmara, mereka itu adalah pahlawan dan sebagai hati nurani dunia. Maka saya memutuskan untuk menjadi bagian dari mereka, dan ingin menembus Gaza untuk membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina di sana.”
Aktivis lain, Mark Holt asal Selandia Baru mengatakan bahwa mereka telah membulatkan tekad untuk sampai ke Gaza dan menyerahkan bantuan-bantuan kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa memasuki Gaza adalah harga mati, dan harus menyerahkan bantuan dengan aman.
Kafilah tersebut terdiri dari 45 kendaraan, termasuk mobil, ambulans dan mobil van. Kafilah juga membawa bantuan-bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza. Kafilah akan menuju Suriah pada awal Oktober mendatang. [sdz/jzr/hidayatullah.com]