Hidayatullah.com– Warren Steed Jeffs, dikenal sebagai pemimpin Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-day Saints (FLDS) atau biasa disebut Gereja Fundamentalis Santo Hari Terakhir juga lebih dikenal sebagai “sekte poligami”.
Jeffs, ditangkap pertama kali di dekat Las Vegas tahun 2006 dan dihukum seumur hidup dengan tuduhan terlibat pemerkosaan dan pelecehan seksual di beberapa negara bagian. Polisi menggerebek tempat tersebut setelah mendapat telepon dari seorang anak berusia 16 tahun yang mengatakan dia mengalami pelecehan seksual dan telah melahirkan seorang anak dari suaminya yang berusia 50 tahun. Dia juga melaporkan, anak perempuan berusia 14-15 tahun dipaksa menikah dengan laki-laki yang jauh lebih tua. Sekte poligami di Utah dan Arizona pertama kali dimunculkan oleh Joseph Smith, pendiri dan nabi pertama dari Gereja Mormon. Pengikut Mormon menetap di wilayah yang kini menjadi Negara Bagian Utah pada 1847. Tekanan dari Pemerintah Amerika Serikat membuat Gereja Mormon harus melepaskan paham poligami pada 1890.
Aliran FLDS berpisah dari aliran utamanya, Gereja Mormon, tahun 1930. Sekte semacam itu pernah diberangus Pemerintah Amerika Serikat pada 1935, 1944, dan 1953. Markas mereka umumnya di pedalaman Utah dan Arizona.
Keluarga Warren Jeffs adalah trah pemimpin komunitas yang memilih untuk menyempal itu. Warren Jeffs mengambil alih pimpinan sekte pembelot itu pada 2002, setelah ayahnya yang berusia 98 tahun, Rulon Jeffs, meninggal. Begitu ia naik posisi, pada saat itu juga semua janda ayahnya dijadikan istri oleh Jeffs muda. Menurut BBCNews, pria berusia 52 tahun itu mengklaim punya 70 istri dan 65 anak.
Pada saat ini, umumnya anggota FLDS bermukim di Hildale, Utah, dan Colorado City, Arizona. Dua tempat tinggalnya berada di perbatasan. Dan masing-masing jaraknya tak lebih dari dua kilometer. Namun pejabat negara memperkirakan, Jeffs memiliki “rumah tinggal” di tiga negara bagian lain –Nevada, Idoha, dan Montana– juga di Kanada.
Dirazianya pusat permukiman FLDS itu bukan berarti poligami redup. Para pengikut setia mereka terus berupaya menghidupkan poligami dengan cara mereka sendiri. Pada tahun 2000, misalnya, sedikitnya terdapat 6.000 pengikut sekte yang menetap di Colorado City (Arizona) dan Hildale (Utah). Komunitas ini punya peraturan cukup ketat. Pada 2007, pengikut Jeffs mencapai angka 10.000, tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat.
Para anggota FLDS berkeyakinan, untuk bisa mendapat tiket ke surga, seorang pria harus menikahi sedikitnya tiga perempuan. Bilangan lebih dari tiga tak terhingga. Sedangkan kesempatan bagi perempuan untuk masuk surga tergantung sejauh mana tingkat ketaatannya pada sang suami.
Padahal, poligami adalah perbuatan ilegal di Amerika Serikat. Meski poligami itu ilegal, selama ini polisi tak bisa leluasa bertindak tegas. Ini berdasarkan pengalaman kepolisian Amerika Serikat ketika pada 1993 mengepung komunitas sekte Cabang Davidian di Waco, Texas, yang menyebabkan sekitar 80 orang tewas. Ketika markasnya mulai dikepung aparat, mereka memilih bunuh diri bersama. Polisi pun akhirnya hanya mendapati mayat-mayat yang bergelimpangan.
Pada Mei 2006, Jeffs masuk dalam daftar 10 orang yang paling dicari oleh FBI atas tuduhan memerkosa anak-anak dan mengatur perkawinan anak perempuan di bawah umur dengan orang-orang yang lebih tua. Akhir Agustus 2007, Jeffs tertangkap di Negara Bagian Arizona.
Pada November lalu, pengadilan di Utah menjatuhkan hukuman pada Jeffs dengan dua vonis, yakni lima tahun penjara dan seumur hidup, atas kasus pemerkosaan terhadap gadis 14 tahun yang telah dinikahkan dengan kemenakannya pada 2001. Sedangkan di Arizona, Jeffs dikenai empat dakwaan inses dan hubungan seks dengan gadis di bawah umur. Dalam persidangan di Utah, seorang saksi korban bertutur di depan pengadilan. Perempuan dengan nama samaran Jane Doe IV itu berkisah bahwa ia dipaksa menikah ketika usianya baru 14 tahun dalam suatu upacara yang dipimpin Jeffs di sebuah motel di Nevada, tahun 2001. “Jeffs tetap menikahkan, meskipun saya memprotes keras suami yang disodorkannya,” tutur Jane sembari terisak.
Jeffs, sang pemimpin, sedang dalam proses hukum dan menjalani hukuman. Tapi para pengikutnya yang fanatik terus saja mengamalkan ajaran guru besarnya itu. [gtr/kcm/hidayatullah.com]