Hidayatullah.com–Ribuan wanita turun ke jalan-jalan di negara Italia pada hari Ahad (13/2) untuk menuntut “martabat” dan hak yang lebih besar, menyusul terungkapnya serangkaian skandal seks Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi.
Aksi massa itu berlangsung serentak di 200 kota, dari Naples hingga Venesia. Kaum pria juga terlihat ikut serta dalam demonstrasi tersebut.
Tidak hanya di Italia, sekitar 100 perempuan menggelar demonstrasi solidaritas di luar kantor Konsulat Italia di Tokyo pada Ahad pagi.
Menurut kakak-beradik penyelenggara acara itu, Francesca dan Christian Comencini, tingkah laku Berlusconi–termasuk hubungannya dengan pelacur di bawah umur–dan komentar-komentarnya yang tidak jarang melecehkan wanita, merupakan bagian dari masalah besar di dalam masyarakat Italia.
“Baik pemerintah sayap kanan atau sayap kiri tidak pernah ada yang mengambil tindakan,” ujar Christina Comencini.
Dia juga mengkritik diskriminasi dalam pasar kerja, karena kurangnya lowongan di bidang pengasuhan, pembantu rumah tangga, dan berbagai pekerjaan paruh waktu.
Hanya dalam waktu satu pekan, lebih dari 50.000 perempuan menandatangai manifesto yang menyatakan bahwa sikap macho di Italia tidak lagi dapat ditoleransi.
Manifesto tersebut mencela “penggambaran wanita sebagai obyek telanjang dari perdagangan seks secara tidak senonoh dan berulang-ulang” di dalam majalah, iklan, dan televisi.
Namun aksi protes tersebut dikecam salah satu perempuan pendukung Berlusconi. Menteri Pendidikan Mariastella Gelmini berkata, “Para wanita yang turun ke jalan hari ini jumlahnya tidak banyak dan mereka berunjuk rasa hanya untuk tujuan politik.”
Sementara seorang anggota partai Berlusconi, Fabrizio Cicchitto, menuding para demonsran sebagai kelompok kiri yang anti-Berlusconi.*