Hidayatullah.com–Amerika Serikat melakukan investigasi terhadap dua univertas terkemuka Yale dan Harvard terkait dugaan penerimaan dana asing yang mereka sembunyikan. Konon, dana asing tersebut antara lain termasuk dari Arab Saudi dan China.
US Department of Education mengatakan kedua sekolah elit itu tidak melaporkan dana hibah dan kontrak bernilai ratusan juta dolar yang berasal dari pihak asing (mancanegara).
Harvard dan Yale mengatakan kepada BBC Kamis (13/2/2020) bahwa mereka sedang mempersiapkan tanggapan terhadap pemerintah.
Hal ini terbongkar di tengah upaya AS menyelidiki kemungkinan dana asing masuk ke lembaga-lembaga pendidikan dengan syarat atau imbal balik tertentu. Berdasarkan UU di AS, universitas diwajibkan melaporkan semua pemberian (hadiah, hibah) dan kontrak dari sumber-sumber asing yang bernilai lebih dari $250.000.
Sejak Juli 2019, Departemen Pendidikan AS mengatakan bahwa pihaknya sudah mengungkap sekitar $6,6 miliar pemberian sebelumnya yang tidak dilaporkan berasal dari Qatar, China, Saudi dan Uni Emirat Arab. Angka itu bisa jadi jauh lebih kecil dari yang sesungguhnya ada.
“Ini masalah transparansi. Apabila akademi dan universitas menerima uang dan pemberian dari asing, mahasiswa mereka, para donatur dan pembayar pajak berhak mengetahui berapa banyak jumlahnya dan siapa yang memberikannya,” kata Menteri Pendidikan AS Betsy DeVos.
“Sayangnya, semakin kami menggali, semakin banyak dana yang tidak seluruhnya dilaporkan atau bahkan sama sekali tidak dilaporkan,” kata Menteri itu
Departemen Pendidikan mengatakan Universitas Yale memilih untuk tidak melaporkan sama sekali dana asing yang diterimanya kurun empat tahun terakhir. Universitas itu diduga tidak mengungkap sedikitnya $375 juta dana asing (hadiah dan kontrak) yang diterimanya.
Universitas Harvard juga tidak lengkap dalam pemberian laporannya. Awal bulan ini ketua fakultas kimia dan dua peneliti asal China membuat pernyataan palsu perihal kaitan mereka dengan pemerintah China.
Dalam suratnya kepada universitas-universitas Ivy League (sejumlah perguruan tinggi paling elit di AS), Departemen Pendidikan meminta mereka menyerahkan nama dan alamat sumber pendanaan asing yang terlibat kontrak dan memberikan hadiah kepada mereka, berikut aktivitas yang didanai oleh uang tersebut sejak Agustus 2013.
Harvard diminta untuk mengungkap catatannya terkait pendanaan dari pemerintah China, Qatar, Rusia, Arab Saudi dan Iran, serta perusahaan besar seperti Huawei.
Pihak berwenang terkait juga meminta informasi serupa dari Universitas Yale.
Yale tidak memberikan komentar perihal tuduhan bahwa pihaknya tidak melaporkan $375 juta yang diterimanya dari pihak asing. Namun, mereka mengatakan sedang mempersiapkan jawaban yang akan mereka berikan kepada pemerintah. Harvard pun demikian.*