Hidayatullah.com—Pengacara kontroversial Mesir, Mortada Mansour, hari Sabtu (19/4/2014) mengumumkan dirinya tidak jadi ikut mencalonkan diri dalam pemilihan umum presiden mendatang, setelah kurang dari sepekan sebelumnya yakin maju menjadi kandidat presiden.
Pada Ahad pekan lalu, Mansour mengatakan bahwa dia menjadi orang ketiga yang mencalonkan diri sebagai presiden Mesir, mengikuti jejak mantan panglima angkatan bersenjata Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi dan politisi sayap kiri Hamdeen Sabahi.
Namun pada hari Sabtu kemarin, Mansour mengatakan membatalkan pencalonan dirinya, meskipun dia mengaku mendapatkan 20.000 pendukung sebagaimana yang disyaratkan untuk maju sebagai calon presiden.
Tidak hanya mengumumkan pengunduran dirinya, Mansour kemarin juga menegaskan bahwa dirinya mendapatkan tanda dari Tuhan bahwa Al-Sisi akan memenangi pemilihan presiden tahun ini.
Selain itu, dia juga mengecam calon presiden Hamdeen Sabahi, satu-satunya orang yang hingga saat ini menjadi pesaing Al-Sisi.
Saat mengumumkan pencalonan dirinya pekan lalu, Mansour mengatakan, jika terpilih sebagai presiden maka dia akan mengamandemen perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel, melakukan sensor ketat atas film dan kegiatan kesenian guna memerangi pornografi, serta membatasi pemakaian media sosial di internet.*