Hidayatullah.com—Ada lagi istilah baru yang dibuat Zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Setelah menjuluki pejuang Palestina dengan teroris, dan langkah-langkah perjuangannya (membalas serangan Israel) sebagai tidak beradab, kini menyebut langkah diplomasi Palestina di PBB untuk mewujudkan sebagai sebuah negara sebagai “langkah perang terhadap Israel”.
Seorang pejabat senior Pertahanan Israel telah memperingatkan bahwa upaya Palestina untuk mencari pengakuan sebuah negara adalah langkah ‘mengisolasi Israel’ dan langkah “perang” yang serius untuk negara Yahudi, kata media melaporkan, sebagaimana dilansir laman Middle East Online, Selasa (5/4).
Komentar itu dibuat oleh Amos Gilad selama pertemuan pribadi, tetapi direkam dan disiarkan oleh televisi Israel Channel 10 pada Senin (4/4). Ia secara khusus mengungkapkan kekhawatiran Israel atas keberhasilan Palestina menumbuhkan usaha diplomatiknya.
“Pada September mendatang adalah isolasi bagi Israel, awal isolasi, tidak kurang kerasnya daripada perang,” kata Gilad.
Palestina, yang sedang melaksanakan kampanye diplomatik untuk mencari pengakuan global bagi kemerdekaannya, dengan juga mencari dukungan PBB untuk negara dengan perbatasan tahun 1967, diharapkan akan diputuskan pada bulan September mendatang.
Kampanye Palestina digambarkan oleh Gilad sebagai “serangan internasional terhadap Israel.”
Israel menentang keras langkah tersebut, dengan alasan perundingan adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik dan mendirikan negara Palestina.
Sejauh ini, delapan negara Amerika Latin telah mengakui negara Palestina, dan semakin banyak negara Eropa meningkatkan status perwakilan diplomatik Palestina.
Upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan internasional tersebut dimulai setelah pembicaraan perdamaian ambruk akhir tahun lalu, berkaitan masalah pelik pembangunan permukiman Yahudi.
Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina berhenti selama tiga minggu setelah mereka mulai pembicaraan pada bulan September 2010, ketika Israel tidak lagi memperpanjang pembekuan 10 bulan pembangunan permukiman baru di Tepi Barat.
Sejak itu pula Palestina telah menolak semua kontak langsung, dengan mengatakan tidak akan ada lagi pembicaraan di saat Israel terus membangun di atas tanah yang mereka inginkan untuk sebuah negara masa depan.*
Keterangan foto: pejabat senior Pertahanan Israel, Amos Gilad