Hidayatullah.com–Militer Mesir hari Selasa (05/4) mengatakan bahwa mereka akan membentuk sebuah panel guna menyelidiki kekayaan mantan presiden Husni Mubarak, sebagai bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Demikian lansir Arab News dari kantor berita MENA.
Penuntut umum Abdul Majid Mahmud telah memerintahkan agar Mubarak, istrinya Suzanne dan dua putranya –Alla dan Jamal– beserta istri-istri mereka dilarang bepergian dan aset-asetnya dibekukan.
Menurut MENA, pekan depan komite akan menanyai Jamal. Namun MENA tidak menyebutkan di mana putra Mubarak yang dikader untuk menjadi pengganti ayahnya itu akan diinterogasi.
Komite penyelidik harta Mubarak dan keluarga dipimpin oleh Essam El-Gawahri, seorang pejabat senior di kementerian kehakiman.
Pengadilan Mesir telah melarang bepergian ke luar negeri beberapa menteri, pejabat dan anggota Partai Nasional Demokrat guna kepentingan penyelidikan. Sebagian di antaranya saat ini sedang menjalani sidang dengan dakwaan korupsi.
Mubarak yang didepak keluar dari jabatannya pada 11 Februari lalu, menyerahkan kekuasaan ke tangan dewan militer, yang berjanji akan mengadili semua pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan.*