Hidayatullah.com– Perdana Menteri Zionis-Israel Benyamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Presiden Barack Obama atas kemenangannya menegakan keadilan.
Netanyahu juga mengatakan, tewasnya Bin Ladin sebagai kemenangan demokrasi dalam melawan terorisme.
“Israel merasakan bahagia yang dirasakan oleh rakyat AS setelah tewasnya Usamah bin Ladin,” pernyataan kantor Perdana Menteri Benyamin Netanyahu seperti dikutip Reuters, Senin (2/5).
Sependapat dengan Netanyahu, Perdana Menteri Australia Gillard menilai Usamah Bin Ladin telah mendekralasikan perang terhadap warga tidak bersalah, saat ini Bin Ladin dianggap telah merasakan akibatnya. Gillard meminta rakyatnya untuk tetap waspada atas kemungkinan serangan baru.
“Kami benar-benar meminta rakyat (Australia) untuk waspada memperhatikan ancaman baru,” ucap PM Gillard. Namun hingga kini langkah keamanan di Australia masih tetap sama, ia pun memastikan akan terus melanjutkan misi pasukan Australia di Afghanistan.
“Al-Qaidah akan terus berlanjut, meskipun pimpinannya telah tewas,” lanjut PM Gillard.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menilai tewasnya Usamah Bin Ladin akan membawa ketenangan di seluruh dunia.
Rusia juga menyambut baik tewasnya Usamah Bin Ladin. “Aksi balas dendam memang tidak dapat dihindari dari para teroris,” pernyataan Istana Kremlin. “Rusia siap bekerja sama untuk melawan aksi terorisme baru,” lanjut pernyataan tersebut.
Presiden boneka Amerika di Afghanistan, Hamid Karzai justru menjadi pihak yang paling bahagia mengetahui Usamah Bin Ladin telah tewas. Tewasnya Bin Ladin di Afghanistan membuktikan bahwa negaranya tidak menjadi pusatnya dari terorisme dunia.
“Terus menerus kami tegaskan, bahwa basis terorisme dunia bukan berada di Afghanistan,” menurut Karzai.
“Perang melawan teror berada di pusatnya, pusat finansialnya dan sumber finansialnya, termasuk pula basis pertahanan serta pusat pelatihannya dan itu bukan di Afghanistan,” tegas Karzai.
Selain itu, kelompok Taliban Pakistan mengancam akan melancarkan serangan-serangan terhadap pemimpin pemerintahan termasuk Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Amerika juga akan menjadi target serangan.
“Sekarang para penguasa Pakistan, Presiden Zardari dan militer akan menjadi target-target pertama kami,” cetus Ehsanullah Ehsan, juru bicara Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) atau Gerakan Taliban Pakistan.*