Hidayatullah.com–Pasukan keamanan Suriah menangkap seorang tokoh penting oposisi, Anaz al-Shughri, di kota pantai Banias.
“Anas al-Shughri ditangkap pada Ahad lalu di tempat persembunyiannya,” kata Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Selasa (17/5).
Pasukan keamanan Suriah terus mengejar tokoh-tokoh oposisi dan aktivis untuk mengakhiri demonstrasi berkepanjangan di negera itu.
Lebih dari 850 orang, temasuk sejumlah wanita dan anak-anak tewas dalam demontrasi yang berujung kerusuhan. Tak hanya itu, sedikitnya 8.000 orang ditangkap atas dugaan perbuatan makar.
Sementara itu, Amerika dan Uni Eropa mengisyaratkan intervensi dengan merencakan sanksi baru bagi Suriah. Amerika dan Uni Eropa akan memberlakukan aksi baru terhadap pemerintah Suriah dalam beberapa hari ini jika negara itu tidak menghentikan penumpasan terhadap demonstran.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Kepala Uni Eropa Catherine Ashton menyatakan telah jenuh dengan pemimpin-pemimpin Suriah dan janji reformasi mereka dan mengisyaratkan akan adanya sanksi-sanksi baru dan tindakan untuk menghukum Suriah dalam waktu dekat.
Suriah dikenal salah satu negara yang melindungi para pejuang Palestina bisa hidup bebas. Sementara Amerika dan Israel sejak dahulu tak bisa melakukan dan menekan Suriah dalam masalah ini.*