Hidayatullah.com–Seorang hakim senior Inggris ingin menghentikan dampak buruk dari perceraian dan mengajak masyarakat untuk memperbaiki kehidupan pernikahan mereka, lewat yayasan yang didirikannya.
Menurut Sir Paul Coleridge, orang-orang sekarang ini berusaha untuk “mendaur ulang” pasangan dan bukannya memperbaiki pernikahan mereka.
Akibat perceraian orangtua, masa depan anak-anak menjadi terancam. Berdasarkan pengalamannya di bidang hukum, anak-anak yang bermasalah merupakan produk dari keluarga berantakan.
Lewat Marriage Foundation yang akan didirikannya, Sir Paul berharap bisa mempengaruhi pembuatan kebijakan yang ramah keluarga. Dengan kekuatan dana sekitar 150.000 pound per tahun, yayasan akan menggelar seminar-seminar dan melakukan penelitian guna memperkuat institusi perkawinan.
Sir Paul mendesak agar orang tidak memiliki anak, kecuali mereka memiliki hubungan yang stabil. Dan jika hubungan pasangan itu stabil, ia mendesak agar mereka menikah.
“Pernikahan, sebagai struktur terbaik untuk membesarkan anak, perlu diteguhkan, diperkuat dan didukung. Daur ulang sampah-sampah Anda dengan segala cara, tapi jangan cepat-cepat mendaur ulang pasangan Anda,” katanya kepada The Times, membagikan tips agar pasangan tidak mudah bercerai.
“Kita harus menghilangkan mimpi ini, yang mengatakan bahwa kita akan menemukan pasangan sempurna dalam segala aspek; emosinya, fisiknya, intelektualnya. Itu cuma omong kosong,” kata Sir Paul.
Menurutnya, mudah berganti-ganti pasangan adalah penyakit orang di zaman moderen ini. Gonta-ganti pasangan, pada akhirnya hanya akan mendapatkan pasangan yang sama memiliki cacat noda seperti pasangan sebelumnya.
Tindakan semacam itu diumpakan seperti hydra oleh Sir Paul. Di mana jika seseorang memenggal kepala hydra dan menyingkirkan pasangan yang membosankan, maka yang terjadi kemudian adalah munculnya 26 masalah baru dari pasangan yang baru, keluarga, anak-anak dan sebagainya.
Perceraian adalah “momok bagi masyarakat,” kata Sir Paul.
“Perceraian mempengaruhi semua orang, mulai dari kaum bangsawan hingga rakyat biasa.”
Adalah mitos yang mengatakan bahwa anak-anak dan orang dewasa tidak peduli dengan adanya perceraian.
“Mereka sangat peduli, dan perceraian mengguncang seluruh pondasi keluarga, hal itu tidak bisa disembuhkan,” tegas Sir Paul.
Oleh karena itu, hakim senior tersebut menyarankan agar orang lebih baik memperbaiki pernikahan mereka dan bukannya mengakhirinya.
Menurut Sir Paul, sekarang ini terdapat sekitar 3,8 juta anak di Inggris yang terperangkap dalam masalah hukum keluarga. Dan menurutnya hal itu merupakan masalah besar.
Organisasi yang akan didirikan Sir Paul mendapat dukungan dari sejumlah orang bergelar bangsawan, seperti Baroness Butler-Sloss mantan presiden Family Division, Baroness Deech seorang tokoh akademisi masalah keluarga dan menjabat ketua Bar Standards Board, serta Baroness Shackleton seorang pengacara perkawinan, yang kliennya antara lain Pangeran Charles dan pentolan The Beatles Sir Paul McCartney.*