Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Jerman hari Senin (13/6) mengumumkan pengakuan negaranya atas Dewan Transisi Nasional sebagai perwakilan sah rakyat Libya.
Pengakuan Jerman yang disampaikan Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle itu menjadi sinyal signifikan atas keberpihakannya kepada para penentang Muammar Qadhafi. Selama ini Jerman selalu menghindari campur tangan terbuka dalam konflik Libya dan memilih tidak ikut serta dalam aksi NATO di negara itu.
“Kami memiliki tujuan yang sama — Libya tanpa Qadhafi,” kata Westerwelle, dalam jumpa pers setelah bertemu dengan anggota Dewan Transisi Nasional di Benghazi.
“Dewan nasional ini merupakan perwakilan sah dari rakyat Libya,” katanya, seraya disambut tepuk tangan orang-orang yang mendengar ucapannya.
Seorang tokoh senior pemberontak menyambut baik keputusan Jerman yang mengikuti negara lain dalam mengakui kelompok penentang Qadhafi, seperti yang dilakukan Prancis, Italia, Qatar dan Uni Emirat Arab.
“Ini merupakan langkah besar dan kami sangat menghargainya,” kata Wakil Ketua Dewan Transisi Nasional Abdul Hafiz Ghoqa.*
Keterangan foto: Westerwell dan Ghoqa saat bertemu di Benghazi (13/6). [afp]