Hidayatullah.com– Anggota-anggota parlemen Ghana dari kubu oposisi mempertanyakan keputusan pemerintah yang mengeluarkan uang rakyat lebih dari $3 juta untuk pembangunan gereja kontroversial Katedral Nasional di ibukota, Accra.
Dilansir BBC Jumat (3/6/2022), pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa proyek $200 juta itu akan didanai sepenuhnya melalui donasi pihak swasta.
Oposisi mulai mempertanyakan masalah itu menyusul beredarnya sebuah surat resmi yang mengindikasikan pencairan apa yang disebut sebagai “dana tambahan” untuk pembangunan katedral.
Mereka ingin Menteri Keuangan hadir di parlemen guna menjelaskan berapa banyak sebenarnya dana yang sudah dicairkan untuk proyek tersebut.
Mereka juga mempertanyakan proses pemberian kontrak.
Menurut anggota parlemen dari pihak oposisi adalah ilegal bagi pemerintah untuk menggunakan uang rakyat untuk membangun katedral berkapasitas 5.000 kursi tanpa persetujuan parlemen.
Namun, para pejabat telah membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan pemerintah siap untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut.
Banyak warga Ghana mempertanyakan rencana pemerintah untuk membangun katedral antar-denominasi dan ruang konferensi bernilai jutaan dolar mengingat kesulitan ekonomi di negara itu.
Presiden Nana Akufo-Addo pernah mengatakan bangunan katedral itu akan menjadi simbol persatuan nasional.*