Hidayatullah.com–Organisasi Kerjasama Islam mengkritik laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang serangan mematikan Israel atas kapal Freedom Flotilla dan menuntut dilakukannya penyelidikan independen.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Ahad (04/9), Sekretaris Jenderal Eklemeddin Ihsanoglu mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menghentikan blokade atas Jalur Gaza dan bertangungjawab atas tindakan-tindakan melanggar hukum yang dilakukannya.
“OKI tidak dapat menerima laporan apapun yang akan memutihkan serangan Israel atas armada kemanusiaan dan memaafkan blokade ilegal Israel atas rakyat Palestina,” bunyi pernyataan itu.
“Laporan PBB gagal merefleksikan sebuah posisi yang obyektif dan tidak bias,” tambah Ihasanoglu.
Laporan PBB baru-baru ini yang dibuat oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru Geoffrey Palmer menyimpulkan bahwa blokade laut atas Gaza adalah sebuah “tindakan keamanan yang sah.” Laporan itu juga menyebut tentara Israel menggunakan kekuatan berlebihan saat berhadapan dengan Freedom Flotilla.
Serangan militer Israel atas Freedom Flotilla terjadi di atas perairan internasional di Laut Mediterania pada 31 Mei 2010, membunuh 9 warga Turki dan melukai sekitar 50 orang lainnya, yang menjadi penumpang dalam rombongan enam buah kapal.
Pemimpin OKI menunjukkan dukungannya atas Turki baru-baru ini dengan menyatakan akan menyeret Israel ke Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag atas kasus tersebut.
Turki mengusir duta besar dan para diplomat senior Israel, menghentikan seluruh perjanjian militer dengan Tel Aviv pada hari Jum’at pekan lalu, karena Zionis menolak untuk meminta maaf atas serangan mematikan yang dilakukannya atas Freedom Flotilla.
Ihsanoglu juga menyerukan agar diterapkan resolusi Komisi HAM PBB yang mendesak Israel untuk memfasilitasi kedatangan bantuan kemanusiaan seperti makanan dan obat-obatan ke Gaza.*