Hidayatullah.com–Koran New York Times melaporkan bahwa Israel sudah mulai merasa tersudutkan lantaran aksi demonstrasi rakyat Mesir yang menduduki kedutaannya di Kairo, pengusiran duta besarnya oleh Turki, dan upaya Palestina untuk meminta keanggotaan di PBB akhir bulan ini.
Krisis hubungan diplomasi Israel dengan Mesir semakin memburuk saat pesawat militer Israel mendarat di Kairo untuk mengevakuasi para diplomatnya pada hari Sabtu pagi kemarin.
Orang-orang Israel melihat gambaran hal itu seperti yang terjadi di Iran tahun 1979, ketika Israel mengevakuasi staf kedutaannya di Teheran setelah revolusi Iran.
Di tengah keterpojokan hubungannya dengan Mesir dan Turki itu, Israel meminta Amerika Serikat (AS) untuk membantu mereka menghadapi tekanan rakyat Mesir untuk melindungi kedutaannya.
Surat kabar itu mengatakan bahwa kejadian penyerbuan terhadap kedutaan Israel di Kairo itu menimbulkan pertanyaan, sejauh mana kemampuan pemerintah transisi Mesir yang di bawah militer dapat menjaga hukum dan memenuhi kewajiban internasional.
New York Times juga mencatat, kegagalan pemerintah transisi Mesir untuk mencegah penyerbuan terhadap kedutaan Israel itu dapat menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan kedutaan-kedutaan lainnya.
Akibat krisis hubungan ini, Sabtu (9/09/2011) lalu, pengunjuk rasa menyerang kompleks Kedutaan Besar Israel di Kairo Mesir yang membuat sejumlah bangunan rusak. Krisis hubungan ini mulai mengemuka semenjak Husni Mubarak jatuh dari tampuk kepemimpinan,di mana warga sudah muak lagi berhubungan dengan penjajah Zionis-Israel yang selama ini amat didekat dengan Mubarak.*