Hidayatullah.com–Sekitar 80 tentara Amerika Serikat cedera dan dua warga sipil Afghanistan tewas karena bom bunuh diri dengan truk yang meledak di markas militer provinsi timur, Wardak.
Sejumlah roket juga ditembakkan ke markas militer AS di Bagram.
Berita serangkaian serangan hari Sabtu (10/09/2011) muncul sementara kedutaan besar AS di Kabul memperingati serangan 11 September 2001 yang mendorong operasi militer AS mengusir Taliban di Afghanistan.
Duta besar Ryan Crocker mengakui banyak orang di AS sudah “lelah” dengan perang 10 tahun di Afghanistan tetapi pasukannya tetap harus berada di negara itu.
Taliban, yang memberikan perlindungan kepada pemimpin al-Qaida Osama bin Laden saat masih berkuasa di Afghanistan, mengakui bertanggung jawab atas serangan markas di Wardak.
Mereka menuduh AS menggunakan serangkaian serangan 11 September sebagai alasan untuk menduduki Afghanistan.
“Setiap tahun, 11 September mengingatkan warga Afghanistan tentang suatu kejadian yang bukan tanggung jawab mereka,” kata Taliban dalam sebuah pernyataan email kepada media.
“Penjajahan Amerika melukai dan membunuh puluhan ribu warga Afghanistan yang tidak bersalah dan menderita.”
Juru bicara militer AS Mayor David Eastburn mengatakan bom “diledakkan di dekat pintu masuk pos, menyebabkan 89 orang cedera dan lubang sebesar enam meter di dinding”.
AS memiliki sekitar 100.000 pasukan di Afghanistan, 33.000 diantaranya dijadwalkan akan meninggalkan negara itu tahun depan.*