Hidayatullah.com–Presiden Barack Obama mengatakan, teknik interogasi yang dikenal sebagai waterboarding merupakan penyiksaan. Hal ini dikatakan berkaitan dengan komentar kandidat presiden dari Partai Republik yang mengatakan mereka akan mengembalikan praktik interogasi itu lagi.
Obama menyebutkan waterboarding sebagai penyiksaan dan hal itu “bertentangan dengan tradisi Amerika” pada saat konferensi pers di KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Hawaii, sebagaimana dimuat The Straits Times, Senin (14/11/2011).
Kandidat dari Republik, Herman Cain dan Michele Bachmann, mengatakan pada saat debat di Partai Republik hari Sabtu bahwa mereka akan mengembalikan teknik yang disetujui oleh mantan Presiden George W. Bush, yang kemudian dilarang oleh Obama.
Praktik interogasi Waterboarding ini dilakukan dengan cara mengguyur air terus-menerus dan menenggelamkan orang yang sedang menjadi tersangka guna mendapatkan pengakuannya. Praktik ini dilakukan AS dalam perang di Afghanistan dan Irak. Praktik ini dipandang sebagai penyiksaan oleh banyak orang.
Presiden Obama mengatakan, calon presiden dari partai Republik itu “salah” jika mempertahankan praktik waterboarding.
“Waterboarding adalah penyiksaan. Ini bertentangan dengan tradisi Amerika, bertentangan dengan cita-cita kita, bukan cara yang dimiliki oleh kita, dan entah mengapa kita mempraktikkannya,” kata Obama kepada wartawan, dimuat ABCNews.
“Mereka salah,” kata Obama. “Kami melakukan hal yang benar dengan mengakhiri praktik itu.”
“Kita tidak perlu itu dalam melaksanakan perang melawan terorisme,” jelas Obama. “Jika kita ingin memimpin seluruh bagian dunia, kepemimpinan kami adalah menetapkan contoh yang baik. Dan siapa saja yang telah benar-benar membaca dan memahami tentang praktik waterboarding, akan mengatakan bahwa itu adalah penyiksaan dan itu bukan sesuatu yang kita lakukan.”*