Hidayatullah.com—Beberapa ulama Salafy telah mengeluarkan fatwa dan seruan terkait pengepungan dan serangan terhadap markaz pesantren Dar al Hadits, salah satu sebuah markaz Salafy terbesar berkedudukan di Yaman.
Dalam seruannya, Syeikh Yahya yang juga pimpinan Dar al Hadits, Yaman menyampaikan kesabaran dan terus melawan pihak pemberontak Syiah Al Houthi.
“Telah sampai kepada kami berita sedih apa yang dilakukan rofidhoh, musuh-musuh Islam dan musuh-musuh para sahabat (radiyallahu ‘anhum) seperti memboikot dan memperlakukan saudara kami Salafy di Dammaj dan sunni Salafy di markaz tersebut untuk memboikot dan permusuhan terhadap Islam dan pemeluknya (kaum muslimin),” ujarnya dikutip di laman isnad.net.
“Kami mengharapkan saudara-saudara kami di Dammaj untuk tetap berpegang teguh dengan sunnah dan memiliki kesabaran dan mencari bantuan dari sisi Allah dalam melawan pemberontakan ini dan permusuhan dari kaum rafidhoh.”
Lebih jauh ia mengatakan, serangan pemberontak Syiah Al Houthi kepada pesantren Salafy Yaman ini sebagai konflik antara ahlu sunnah dan rofidhoh.
“Memang konflik antara Ahlu Sunnah dan rofidhoh sebagaimana konflik Islam dan orang kufur (kafir) sehingga Ahlus Sunnah dimana pun mereka berada di Yaman dan lainnya, maka bangkit untuk membantu saudara-saudara mereka dengan jiwa dan harta untuk mematahkan punggung rafidhah dan semua musuh Islam di mana pun mereka berada.”
Lebih jauh, ia meminta seluruh ahlus sunnah untuk membantu saudara yang diserang di Dammaj.
Selain Syeikh Yahya, seruan serupa datang dari Syeikh Rabi’ bin Umair Hadi al-Madkhali yang berkedudukan di Saudi.
“Telah sampai kepada kami berita sedih apa yang dilakukan rofidhoh, musuh-musuh Islam dan musuh-musuh para sahabat (radiyallahu ‘anhum) seperti memboikot dan memperlakukan saudara kami salafi di Dammaj dan sunni salafi di Markaz tersebut untuk memboikot dan permusuhan terhadap Islam dan pemeluknya (kaum muslimin).”
Selain mengutip Quran surat Al-Hajj: 40 dan Quran Surat Ali Imran: 126-127, Syeikh Rabi’ juga mengajak ahlus Sunnah membantu mematahkan Rafidhoh.
“Memang konflik antara Ahlu sunnah dan rofidhoh sebagaimana konflik Islam dan orang kufur (kafir) sehingga Ahlus Sunnah dimana pun mereka berada di Yaman dan lainnya, maka bangkit untuk membantu saudara-saudara mereka dengan kehadiran Anda dengan darah dan harta untuk mematahkan punggung rafidhah dan semua musuh Islam di mana pun mereka berada.“
Seruan serupa juga datang dari Syeikh Abdul Muhsin al-Abbad yang mengatakan,
“Tidak syak bahwa yang terjadi di Dammaj berupa pertempuran adalah jihad fi sabilillah.” Selain itu beliau juga mengatakan, “Afdholul jihad fi dammaj.” *