Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan bahwa Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung reformasi politik Myanmar, saat menteri luar negeri kedua negara bertemu di Yangon, demikian lapor media setempat, Kamis (29/12/2011), dikutip Xinhua.
Natalegawa bertemu sejawatnya U Wunna Maung Lwin dalam forum kedua Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) pada hari Rabu. Forum itu pertama kali digelar pada tahun 2007.
Menurut Marty Natalegawa, kedua negara sepakat untuk bekerjasama dalam sejumlah bidang prioritas seperti politik, ekonomi dan kerjasama dalam ASEAN. Indonesia sekarang menjabat sebagai pemimpin ASEAN dan Mayanmar akan menggantikan posisi kepemimpinan itu pada tahun 2014.
“Dalam bidang politik, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk terus bekerjasama erat dengan Myanmar dalam demokratisasi dan reformasi pemerintahan, khususnya lewat berbagai program peningkatan kemampuan,” kata Natalegawa.
“Indonesia bermaksud membagikan pelajaran yang didapatnya kepada Myanmar dalam menangani perubahan, khususnya yang berkaitan dengan konflik etnis,” imbuhnya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kemenlu disebutkan, Indonesia telah menawarkan kepada Myanmar bantuan teknis dan pengembangan dalam bidang good governance, demokrasi dan HAM, serta bidang lainnya.
Indonesia dan Myanmar juga berkomitmen meningkatkan hubungan dagang dan bekerjasama untuk mewujudkan keamanan pangan.
“Kami ingin mencapai target 500 juta dolar AS volume perdagangan bilateral pada 2015, guna meningkatkan investasi langsung di berbagai bidang, termasuk infrastruktur dan pariwisata, dan meningkatkan kerjasama di bidang kehutanan, pertanian dan perikanan,” kata Natalegawa.
Menurut data Kementerian Perdagangan, transaksi perdagangan bilateral Indonesia-Myanmar mencapai 173 juta dolar AS dalam sembilan bulan pertama tahun 2011.
Kedua menteri sepakat akan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik, yang dipandang sebagai mesin pertumbuhan global.*