Hidayatullah.com–Tokoh pemimpin oposisi Sudan, Hassan Al Turabi, mengatakan bahwa negaranya akan segera menyaksikan revolusi rakyat ‘Arab Spring’, karena Presiden Umar Hassan Al Bashir gagal mengatasi krisis ekonomi dan mengakhiri pemberontakan di Darfur dan wilayah perbatasan.
“Saya menanti rakyat Sudan melakukan revolusi dan menurut saya ini akan segera terjadi,” kata Turabi, pemimpin Partai Kongres Rakyat.
“Saya berharap itu adalah revolusi damai, jadi kami dapat menjalankan sistem multi partai yang sebenarnya,” katanya kepada para wartawan, dikutip Al Arabiya (05/01/2012).
Setelah Sudan Selatan memisahkan diri dan memproklamirkan sebagai negara baru yang berdaulat, tekanan terhadap Presiden Al Bashir semakin kuat. Sudan kehilangan dua pertiga sumber minyak, yang banyak terdapat di perut bumi wilayah Sudan Selatan.
Turabi mengatakan bahwa dirinya berharap ditangkap lagi oleh pihak penguasa, atas seruan “perubahan rezim” yang dikumandangkannya. Turabi pernah keluar-masuk penjara beberapa kali, setelah pecah kongsi dengan Al Basir pada tahun 1999/2000.
Petugas keamanan pekan ini menutup koran Al Rai Al Shaab milik partai Turabi, dengan alasan melanggar standar profesi.*