Hidayatullah.com–Al-Azhar Mesir menekankan pentingnya melanjutkan tujuan Revolusi 25 Januari hingga tercapai, serta mempertahankan semangat Tahrir Square yang telah berhasil menurunkan Presiden Hosni Mubarak. Al-Azhar juga menyerukan kepada pembangunan demokrasi, penyerahan kekuasaan dari militer kepada rakyat sipil sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, termasuk juga hasil pemilu legislatif, lansir Al Jazeera.
Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan pada hari Rabu (11/12) yang dihadiri oleh beberapa elemen penting Mesir seperti Perdana Menteri Kamal Ganzuri, Paus dari Gereja Ortodoks Mesir Baba Shenouda III, pimpinan Ikhwanul Muslimin Muhammad Badi, beberapa orang yang akan mencalonkan diri di pemilu presiden mendatang, para ulama-ulama Muslim dan tokoh masyarakat lainnya.
Al-Azhar juga menekankan pentingnya membentuk pemerintahan yang dapat mengayomi semua komponen rakyat Mesir, tanpa adanya dominasi atau pengecualian-pengecualian. Selain itu, Al-Azhar juga meminta agar proses pengadilan terhadap rezim Mubarak diproses dengan cepat.
Al-Azhar juga menyerukan kepada pemuda gerakan Revolusi agar bekerjasama dengan wakil-wakil rakyat yang terpilih dalam pemilu legislatif.
Di waktu yang sama, Al-Azhar juga mengharapkan agar semua elemen dapat membangun perekonomian Mesir yang kuat, dan dapat menciptakan keadilan kepada seluruh rakyatnya.
Selain itu, Al-Azhar juga meminta kepada militer agar kembali kepada peranannya dalam menjaga perbatasan Mesir dan keamanan nasional.
Dalam konferensi pers, Grand Syeikh Al-Azhar Dr. Ahmad Tayyib mengatakan bahwa pernyataan Al-Azhar mengenai pencapaian tujuan revolusi, seperti yang telah disepakati oleh seluruh komponen nasional Mesir, akan diumumkan di Lapangan Tahrir pada peringatan Revolusi Mesir tanggal 25 Januari mendatang.*