Hidayatullah.com— Tentara Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Afghanistas kembali melakukan ulah tak elok. Hari Rabu (18/04/2012) lalu, mereka memamerkan foto-foto jasad pejuang Afghanistan sebagai ajang sendau-gurau. Ksus ini terungkap setelah beredar foto tentara negara adidaya itu bergaya dengan jasad cacat pejuang Afghanistan di koran AS.
Pejabat tinggi Amerika Serikat dan panglima Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan Jenderal AS John Allen langsung bergerak cepat mengutuk gambar tersebut bahkan sebelum diterbitkan Los Angeles Times, yang menerima foto itu dari prajurit lain.
Di salah satu gambar itu, satu peterjun bergaya di samping tulisan tak
resmi di samping jasad, bertuliskan “Pemburu Zombie”. Sementara di gambar lain, tentara bergaya dengan polisi Afghanistan memegang potongan kaki pejuang pembom.
Dua tentara di gambar lain memegang tangan jasad pejuang dengan jari tengah terangkat. LA Times menyatakan tentara Divisi Lintas Udara 82 berada di kantor polisi di propinsi Zabol, Afghanistan, pada Februari 2010 dan mengunjunginya kembali beberapa bulan kemudian. Gambar itu diambil pada kedua kesempatan tersebut.
Leon Panetta dan Jenderal John Allen mengecam keras tindakan tentara AS berfoto dengan jenazah tersangka pengebom bunuh diri.
Mencuatkan kasus ini setelah seorang tentara AS mengambil foto-foto ini dalam dua kesempatan terpisah pada 2010.
Juru bicara Panetta, George Little, mengatakan tindakan tentara AS tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai dan profesionalisme militer AS.
“Foto-foto ini jelas tidak mencerminkan atau mewakili profesionalisme seluruh pasukan AS yang bertugas di Afghanistan,” jelas George Little.
“Siapapun yang melakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan ini akan diminta tanggung jawab,” kata Little.
Dalam beritanya, Los Angeles Times mengutip redaktur Davan Maharaj menegaskan penerbitan foto-foto tersebut beralasan.
“Setelah mempertimbangkan masak-masak, kami memutuskan menerbitkan sedikit foto, tapi cukup representatif, untuk memenuhi tanggung jawab kami kepada para pembaca dalam melaporkan berita dengan penuh semangat dan imparsial mengenai semua aspek misi Amerika di Afghanistan,” jelasnya seperti dikutip kantor berita AP.
Ini adalah insiden terbaru dari tentara AS di Afghanistan yang memicu ketegangan hubungan antara Kabul dan Washington.
Sebelumnya muncul video tentara AS yang mengencingi mayat-mayat warga Afghanistan. Bahkan kasus pembakaran al-Quran di pangkalan besar udara persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO juga memicu sepekan kerusuhan. Selain banyak kasus tentara Afghan yang telah membikin ulah, mislanya penembakan beberapa wanita dan anak-anak Afghanistan .
Pada Maret, sersan Angkatan Darat Amerika Serikat mengamuk dengan menembak membabi-buta pada malam hari di dua desa Afghanistan selatan, menewaskan 17 warga -sebagian besar wanita dan anak-anak. Kejadian ini mendorong Presiden Afghanistan Hamid Karzai menuntut tentara asing membatasi diri di pangkalan utama.
Skandal Abu Ghraib
Tidak hanya di Afghanistan, semenjak kehadiran pasukan asing di bawah pimpinan Amerika, banyak warga Iraq juga ikut menjadi korban penganiayaan, pemerkosaan dan pelecehan simbol-simbol agama Islam
Tahun 2004, skandal Abu Ghraib mengguncang dunia, setelah sejumlah perwira tinggi AS terlibat skandal penyiksaan tahanan. Ribuan orang dilaporkan pernah mengalami penyiksaan dengan berbagai cara di penjara itu. Penjara Abu Ghraib, Iraq menjadi pemberitaan dunia setelah tersebarnya foto-foto penyiksaan para tahanan oleh tentara Amerika. Yang keji, dalam foto-foto tersebut, menampakkan tentara AS sedang mengintimidasi, menyiksa sambil mejeng di depan kamera untuk diabadikan.
Akibat kasus ini, Distrik Militer AD Washington mendakwa Letkol Steven Jordan, kepala pusat interogasi Abu Ghraib, dengan 12 tindak kriminal dari tujuh dakwaan yang berbeda. Jika terbukti, ia terancam hukuman 42 tahun penjara.
Jaksa penuntut mengatakan Jordan sengaja menelanjangi dan mengintimidasi tahanan Iraq dengan anjing AD. sepuluh serdadu berpangkat rendah telah dimeja hijaukan pengadilan militer karena penyiksaan fisik dan pelecehan seksual tahanan Abu Ghraib.
Skandal Abu Ghraib muncul kali pertama pada 28 April 2004. Foto-foto penyiksaan membeberkan cara keji interogator AS kepada tahanan. Salah satu hasil jepretan itu menunjukkan tahanan ditelanjangi dan ditumpuk seperti piramida.
Lucunya, Kopral Charles Gardner Jr, tokoh utama yang memimpin penyiksaan ini justru akhirnya dibebaskan.*