Hidayatullah.com—Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Araby meminta Iran berhenti memprovokasi soal Bahrain.
Mantan menteri luar negeri Mesir itu mengatakan, kemungkinan penggabungan Bahrain ke Arab Saudi merupakan urusan kedaulatan yang hanya terkait dengan dua negara itu dan GCC, dan tidak ada negara lain manapun yang berhak mencampuri urusan tersebut, lapor Al Mishry Al Yaum (22/5/2012).
Kemungkinan penyatuan itu diumumkan dalam pertemuan hari Senin (21/5/2012) negara-negara anggota kerjasama Teluk (GCC).
Pekan lalu, lembaga spiritual tertinggi Iran menyeru rakyatnya “memprotes rencana Amerika Serikat untuk menganeksasi Bahrain ke Arab Saudi dan menunjukkan kemarahannya terhadap anteknya rezim Khalifa [Bahrain] dan Saud.”
Al Araby mengatakan, kegagalan Iran untuk menarik kembali pernyataan-pernyataan yang dibuatnya akan menimbulkan ketegangan dengan GCC. Jika Iran dapat menahan retorikanya, maka hal itu dapat mempertahankan stabilitas di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.*