Hidayatullah.com—Kedutaan Besar Myanmar di Kairo mengatakan bahwa tidak ada kekerasan yang dilakukan terhadap warga negaranya yang Muslim dengan latarbelakang kebencian.
Pemerintah Myanmar, melalui kedutaannya di Mesir, menyangkal tuduhan yang mengatakan bahwa pihaknya melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia komunitas Muslim Rohingya di negara bagian Arakan.
Pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh tokoh-tokoh asing tentang bentrokan sektarian di Myanmar dibuat berdasarkan laporan palsu oleh kantor-kantor berita asing, kata Kedutaan Myanmar di Mesir dalam pernyataannya, Senin (27/8/2012), lansir Al Mishry Al Yaum.
Dalam pernyataan itu, Myanmar mengklaim bahwa situasi di lapangan sudah tenang dan pemerintahnya bekerjasama dengan organisasi-organisasi internasional guna memberikan bantuan kepada para korban.
Negaranya, kata Kedutaan Myanmar, menerima dengan baik bantuan internasional asalkan tidak dibagikan secara diskriminatif.
Dengan kata lain, Myanmar tidak ingin bantuan dari luar negeri yang sebagian besar datang dari negara Islam hanya diberikan kepada Muslim Rohingya.
Awal Juli lalu, orang-orang Mesir berdemonstrasi di luar Kedutaan Myanmar di Kairo, guna memprotes pembunuhan yang dilakukan oleh warga Buddhis Myanmar yang merupakan kelompok mayoritas, atas minoritas Muslim Rohingya.*