Hidayatullah.com—Jumlah penduduk Yahudi yang tinggal di Israel sudah mencapai angka simbolik 6 juta, jumlah korban holocaust yang diklaim sepihak oleh Yahudi.
Biro Pusat Statistik Israel pekan ini mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa populasi Israel mencapai 7,98 juta, dengan komposisi 75,4% Yahudi, 20% Arab dan 4% dikategorikan sebagai “lainnya”, lapor Guardian (1/1/2013).
“Ini adalah kegembiraan besar, mengetahui ada lebih dari 6 juta Yahudi di Israel,” kata Dina Porat, kepala bagian sejarah di museum Yahudi Yad Vashem monumen peringatan (dongeng) holocaust.
“Tapi di seluruh dunia kami masih sama. Sebelum holocaust terdapat sekitar 18 juta Yahudi di dunia, setelah itu 13 juta lebih sedikit. Jumlah kami masih 13 juta lebih sedikit. Tapi sekarang populasi Yahudi Israel mendekati separuh Yahudi di seluruh dunia. Ini menempatkan Israel dalam posisi yang sangat sentral. Kami nyaris menjadi komunitas Yahudi yang masih terus berkembang,” kata Porat.
Namun menurut Avraham Burg, mantan jurubicara parlemen Israel dan penulis “The Holocaust is Over, We Must Rise from its Ashes”, angka itu simbolik tapi tidak berarti apa-apa, hanya kebetulan.
“Apakah Israel ada bedanya jika memiliki [populasi] 5,9 juta atau 6,1 juta? Jawabannya adalah tidak! Saya tidak melihat negara Israel sebagai kompensasi atau balas dendam atas holocaust. Israel adalah entitas yang berdiri sendiri. Betul, kita memang memiliki bayangan suram dalam sejarah kita dan korban holocaust harus dihargai dan dikenang, tetapi tidak seharusnya hal itu menentukan arah politik kita,” kata Burg.
Israel, katanya menambahkan, “bukan sebuah negara dengan 6 juta Yahudi, melainkan hampir 8 juta warga negara. Setiap dan semua orang dari kita harus setara, tidak peduli apa agama dan ras kita.”
Data lain yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Palestina memperkirakan bahwa jumlah orang Arab di Israel dan Palestina akan sama dengan jumlah Yahudi pada tahun 2016, dan melebihinya pada tahun 2020.
Saat ini terdapat 5,8 juta warga Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, serta Israel dan 11,6 juta di seluruh dunia, kata kantor statistik tersebut.
Tingkat rata-rata kelahiran di Palestina 4,4 tahun 2009, atau turun dari 6,0 di tahun 1997. Namun angka itu lebih tinggi dari rata-rata kelahiran Yahudi di Israel yang mencapai sekitar 3,0.
Jumlah populasi Yahudi di Israel meningkat hampir 10 kali lipat sejak negara Zionis Yahudi diproklamirkan pada Mei 1948, di mana ketika itu hanya ada sekitar 660.000 warga Yahudi, menurut data kantor statistik Israel.
Saat negara Yahudi diproklamirkan, sedikitnya 700.000 orang Palestina (sebagian besar dari populasi Arab Palestina) terpaksa meninggalkan rumah dan kampungya, karena Yahudi merampas tanah-tanah negeri mereka.*