Hidayatullah.com– China menghentikan kerja sama dengan Amerika Serikat di beberapa bidang penting termasuk perubahan iklim, pembicaraan militer, dan upaya memerangi kejahatan internasional.
Kebijakan itu diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri China pada hari Jumat (5/8/2022). Dikatakan dialog antara pejabat pertahanan AS dan China akan dibatalkan, sementara kerja sama pengembalian imigran ilegal, perubahan iklim, dan penyelidikan kejahatan internasional akan ditangguhkan, lansir BBC.
Kedua negara besar itu mempertahankan hubungan diplomatik dalam upaya penanggulangan perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir. Pada KTT iklim tahun lalu di Glasgow, China berjanji untuk bekerja sama dengan AS untuk memangkas emisi.
Keduanya juga bahu-membahu memerangi perdagangan obat-obatan terlarang seperti fentanil.
Keputusan untuk menghentikan kerja sama diambil karena Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan tanpa memperdulikan keberatan dari China, menurut kementerian dalam sebuah pernyataan.
Beijing juga menuding lawatan Pelosi itu – yang pertama dilakukan oleh pejabat tertinggi AS selama kurun 25 tahun – sebagai provokasi.
China, yang juga mengumumkan akan memberikan sanksi kepada Pelosi dan keluarganya, memandang kunjungan itu sebagai tantangan terhadap klaim kedaulatannya atas Taiwan.
Dalam konferensi pers Jumat sore, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Pelosi “memiliki hak” untuk pergi ke Taiwan dan mengatakan langkah-langkah terbaru China itu “pada dasarnya tidak pantas”.
“Kami akan melanjutkan upaya kami untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dengan Beijing, sambil mempertahankan kepentingan dan nilai-nilai kami,” katanya.*