Hidayatullah.com—Para menteri baru dalam kabinet Mesir yang di-reshuffle oleh Presiden Mursy diambil sumpahnya hari Ahad (6/1/2013) di Kairo.
Kantor berita MENA melaporkan, sepuluh menteri baru itu termasuk Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim yang dulu menjabat asisten menteri dan Menteri Keuangan Al-Mursy al-Sayed Hijazy, seorang profesor ekonomi di Universitas Alexandria.
Kabinet Perdana Menteri Hisham Qandil yang baru diubah ini terdiri dari 35 menteri.
Hatim Abdul Latif ditunjuk menjadi menteri transportasi menggantikan Muhammad Rashid al-Matini, yang mengundurkan diri menyusul insiden kecelakaan kereta api yang menewaskan lebih dari 50 anak-anak bulan Nopember 2012.
Masuk dalam jajaran kebinet perubahan adalah Umar Muhammad Salim sebagai menteri hukum dan urusan parlemen dan Atif Helmi sebagai menteri komunikasi dan teknologi informasi.
Wail al-Maaddawi diangkat menjadi menteri penerbangan dan Khalid Muhammad Fahmi sebagai menteri negara urusan lingkungan hidup.
Ahmad Imam diangkat menjadi menteri kelistrikan yang baru, dengan tugas utama mengatasi pasokan energi listrik Mesir yang musim panas lalu sangat kekurangan.
Menteri keuangan dan transportasi merupakan anggota Al Ikhwan, demikian pula Ahmad Imam.
Anggota Al Ikhwan keempat yang menjadi menteri baru adalah Muhammad Ali Bishr, seorang isniyur teknik di Universitas Al-Manufia. Dia menggantikan Ahmad Zaki Abidin sebagai menteri pembangunan daerah.*