Hidayatullah.com—Sejumlah kecil pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan polisi pada hari Senin (21/1/2013), saat pasukan Belanda tiba di pangkalan udara NATO di Incirlik, wilayah tenggara Turki.
Dilansir Euronews, 25 orang ditangkap saat pengunjuk rasa mencoba menerobos batas pengaman. Serdadu Belanda yang tiba di Turki itu merupakan bagian dari pasukan berkekuatan 1.000 orang yang berasal dari berbagai nagara, termasuk Amerika Serikat dan Jerman, yang dikirim untuk mengawaki persenjataan rudal guna memperkuat perbatasan Turki dengan Suriah.
Rudal darat ke udara PAC-3 dari Jerman juga tiba pada hari Senin kemarin di dekat pelabuhan Iskenderun dan disambut kedatangannya oleh para demonstran.
Enam perangkat rudal Patriot akan dikerahkan ke Turki, masing-masing 2 buah dari Balanda, Jerman dan Amerika Serikat atas permintaan Turki.
Pada bulan Desember 2012, Turki mengajukan permintaan bantuan keamanan kepada NATO setelah wilayah perbatasannya beberapa kali ditembus oleh pesawat-pesawat tempur Suriah, serta peluru-peluru meriam Suriah jatuh di wilayah Turki.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa rezim Suriah kemungkinan akan menembakkan senjata kimia di dekat perbatasan.*