Hidayatullah.com–Sebelas wartawan ditangkap di Iran dalam dua hari terakhir dengan tuduhan bekerja sama dengan media asing. Kesebelas wartawan tersebut, tujuh pria dan empat wanita, bekerja untuk koran, majalah dan kantor berita berbahasa Persia namun berkedudukan di luar negeri, demikian kutip BBC.
Kantor berita Fars dan Mehr memberitakan para wartawan yang disebut Iran sebagai “anti-revolusi” ditangkap di kantor mereka.
Penangkapan dilakukan berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh lembaga hukum resmi, kata dua kantor berita tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Media Iran hari Senin dikutip Voice of America melaporkan bahwa para wartawan yang ditahan itu bekerja untuk enam organisasi berita berbeda, termasuk lima harian atau majalah dan kantor berita setengah resmi ILNA.
Dilaporkan bahwa para wartawan konon terkait dengan media “Anti-revolusi”, istilah yang sering digunakan Iran untuk merujuk kerja sama dengan kelompok media luar negeri. Tetapi Menteri Kebudayaan Iran mengatakan, tuduhan bagi penahanan tidak terkait dengan kegiatan media.
Sehari sebelum ditahan, sebagian wartawan yang ditahan itu menghadiri pertemuan dengan mantan Presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, seorang tokoh oposisi.
Pemerintah Iran telah mengeluarkan peringatan bahwa akan ada sanksi berat bagi mereka yang bekerja untuk BBC Persia, Voice of America, atau Farda, radio berbahasa Persia yang didanai Amerika Serikat. Radio Farda berkantor pusat di Praha.
Penangkapan ini dilakukan lima bulan sebelum Iran menggelar pemilihan presiden, yang menurut jadwal diselenggarakan pada 14 Juni.
Iran memberlakukan peraturan ketat untuk wartawan yang bekerja di negara itu, dan menindak mereka yang bekerja untuk media yang dianggap Teheran tidak bersahabat atau berbahaya. Iran telah menyebut berbagai siaran Bahasa Parsi media internasional, termasuk VOA dan BBC, sebagai bermusuhan.
Lebih dari 100 surat kabar prodemokrasi ditutup di Iran sejak 2000 dan ratusan wartawan ditahan. Menurut Komite Perlindungan Wartawan, tak kurang dari 45 pekerja media dipenjara sejak awal Desember 2012.*