Hidayatullah.com—Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jibali hari Selasa (19/2/2013) mengumumkan bahwa dirinya telah mengajukan pengunduran dirinya kepada presiden, namun dirinya tetap bersedia bekerja untuk rakyat “dengan sejumlah syarat.”
“Saya berjanji siap mundur jika inisiatif baru membentuk pemerintahan berdasarkan kompetensi tidak akan berhasil, dan inilah yang saya lakukan hari ini,” kata Jibali, seraya menegaskan dengan pengunduran dirinya tidak berarti kewajiban negara terabaikan. (Baca juga berita sebelumnya: Wapres An-Nahda Minta Pimpinannya Mundur)
“Kita masih akan melihat negara ini berdiri dan menjalani tugas-tugasnya, serta tidak akan ada lembaga politik yang mangkir di seluruh tingkatan,” katanya berusaha meyakinkan rakyat.
Jibali mengutarakan keyakinannya tentang pentingnya membentuk pemerintahan nasional berdasarkan kompetensi dan bukan politis.
Jibali mengatakan bersedia untuk “tetap melayani rakyat” apabila pemerintahan selanjutnya nanti jauh dari pertarungan politik, didasarkan pada dialog nasional tanpa rekayasa, terutama menyengkut masalah tanggal pemilihan umum selanjutnya.
Negara seharusnya, tegas Jibali, membela hak rakyat Tunisia untuk bebas berkumpul dan berunjuk rasa, menjamin kebebasan rakyat dan tidak membirkan partai, organisasi atau komite apapun menggantikan perannya. Demikian lapor Agence Tunis Afrique Press.*