Hidayatullah.com–Seorang pengguna Twitter dengan nama Phr0zenMyst menyatakan telah melakukan serangan itu sebagai respon terhadap liputan ABC baru-baru ini mengenai kunjungan politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders.
Hacker yang berbasis di luar negeri itu mengatakan, pihaknya marah karena ABC memberi platform kepada Geert Wilders untuk menebar kebencian.
Peretasan itu mengungkap nama-nama pengguna, alamat email dan beberapa informasi pribadi milik lebih dari 40.000 orang – para pemirsa yang memberikan komentar di website program Making Australia Happy di tahun 2010.
ABC telah menutup website tersebut segera begitu terdeteksi pelanggaran, dan berjanji akan menghubungi semua pengguna website yang terungkap identitasnya.
Sebelumnya, pada pertengahan Pebruari lalu, dalam program televisi ABC, ‘Lateline’, Wilders mengajak Australia membiarkan imigrasi besar-besaran orang-orang dari negara Muslim karena menilai Islam dan kebebasan tidak kompatibel.
“Saya percaya dengan adanya imigrasi massal ke dalam masyarakat kita yang bebas, maka masyarakat ini akan berubah, dan mereka akan berubah menjadi buruk,” kata Wilders.
Ia juga mangajak umat Muslim bermigrasi ke negara-negara Barat agar berubah serta meminta negeri Kanguru itu belajar dari kesalahan negara-negara Eropa dan agar tetap berhati-hati terhadap Islam.*