Hidayatullah.com—Pemimpin spiritual tertinggi Iran Ayatullah Ali Khameini hari Rabu (26/6/2013) mengatakan, perselisihan soal program nuklir Iran bisa dengan mudah diselesaikan jika Barat berhenti keras kepala.
Seraya menuding Barat lebih tertarik mengamati pergantian kekuasaan di Iran daripada mengurusi soal nuklir, Khameini menyatakan bermaksud untuk mengakhiri persoalan yang membuat negaranya mendapatkan sanksi berupa larangan penjualan minyak dan sanksi ekonomi lainnya.
“Sejumlah negara bersatu melawan Iran dan mereka mengecoh perhatian masyarakat internasional dan dengan sikap keras kepalanya tidak ingin melihat maslaah nuklir ini dituntaskan,” kata Khameini dikutip situs resminya, lansir Reuters.
“Tetapi jika mereka mengesampingkan keras kepalanya, penyelesaian masalah nuklir ikan akan mudah,” imbuh Khameini, tanpa menjelaskan lebih lanjut apa yang dirinya ingin Barat lakukan.
Pembicaraan masalah nuklir Iran kembali mengemuka setelah bekas perunding nuklir terpilih menjadi presiden pengganti Mahmud Ahmadinejad dalam pemilu belum lama ini.
Hassan Rouhani, yang resmi menjabat presiden mulai Agustus mendatang, berjanji akan mengurangi ketegangan internasional dalam perundingan nuklir Iran dan mengurangi sanksi yang dikenai atas negaranya.
Sebagaimana diketahui, selama kepemimpinan Ahmadinejad Iran banyak mendapat tekanan internasional dan sanksi ekonomi bertubi-tubi terkait masalah nuklirnya.
Meskipun Rouhani berniat mengurangi beban sanksi atas Iran, keputusan mengenai program nuklir tetap berada di tangan Khamenei, selaku pemimpin spiritual tertinggi Syiah yang sebenarnya menjadi pemegang kendali atas negara Iran.*