Hidayatullah.com–Beberapa organisasi kemasyarakatan Islam di Malaysia hari Jumat (19/07/2013) menuntut pemulangan utusan Vatikan di Malaysia. Utusan Vatikan yang baru pertama kalinya ini digambarkan sebagai “musuh negara”, setelah ia mendukung penggunaan kata “Allah” oleh non-Muslim.
Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar misi Vatikan di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia setelah shalat Jumat, mendesak pemerintah mengusir Uskup Agung Joseph Marino.
Marino, yang tiba di Kuala Lumpur kurang dari enam bulan yang lalu, baru-baru ini menimbulkan kecaman dari pemerintah, setelah dia mendukung penerjemahan kata “Tuhan” ke kata “Allah” dalam Alkitab berbahasa Melayu dan sastra lainnya.
Dia menggambarkan, argumennya mendukung langkah yang diajukan oleh Gereja Katolik dalam sidang pengadilan yang sedang berlangsung atas masalah ini sebagai “logis dan dapat diterima”.
Marino pada hari Selasa dipanggil ke Kementerian Luar Negeri atas ucapannya itu, dan kemudian ia meminta maaf.
Namun bagi sejumlah ormas muslim hal itu masih belum cukup.
“Joseph Marino adalah musuh negara. Tindakannya telah menimbulkan ketegangan hubungan ras di negara ini,” kata Ibrahim Ali, Presiden ormas Perkasa, diberitakan Global Post.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Marino harus meninggalkan Malaysia,” kata Hasan Ali, pimpinan kelompok Islam JATI. Ia mendesak pemerintah untuk menutup misi dan tidak menerima utusan dari Vatikan.
Pemerintah telah menyatakan bahwa kata Allah hanya boleh digunakan oleh umat Islam. Penggunaan kata “Allah” dalam Alkitab berbahasa Melayu dapat membingungkan dan dianggap sebagai upaya mencari pengikut.*