Hidayatullah.com—Ratusan ribu pegawai pemerintah Amerika Serikat yang dirumahkan akibat sebagian pemerintah ditutup karena tidak ada anggaran, memiliki satu perasaan yang sama: marah.
Menyusul tidak disetujuinya anggaran untuk tahun 2014 yang dimulai pada 1 Oktober 2013 oleh Kongres, Presiden Barack Obama terpaksa menutup sebagian lembaga pemerintahan dan merumahkan ratusan ribu pegawainya mulai hari Selasa (1/10/2013). Pengawai yang dinilai “kurang penting” dipaksa cuti tanpa mendapatkan upah, dan tidak ada jaminan mereka akan mendapatkan upah kembali jika masalah anggaran itu berakhir.
Sebagian dari pegawai yang dirumahkan tersebut datang ke kantor hanya untuk mematikan komputernya.
“Saya datang dan mamatikannya sendiri, lalu pulang kembali ke rumah. Saya tidak tahu berapa lama saya tidak bekerja. Saya merasa Kongres tidak melaksanakan tugas mereka,” kata seorang pegawai federal bernama Jan Goodwin dikutip Euronews (2/10/2013).
Tidak ada kata pujian yang dilontarkan untuk para politisi di parelemen AS. Sebagian besar pegawai pemerintah itu mengatakan bahwa wakil-wakil rakyat yang duduk di parlemen tidak merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat yang diwakilinya.
Paul Sacker, seorang insinyur lingkungan senior yang bekerja di Badan Perlindungan Lingkungan mengungkapkan kekesalannya.
“Saya harus merogoh tabungan untuk membayar cicilan rumah, tagihan-tagihan dan biaya sekolah putri-putri saya. Sebagian besar [politisi] Republikan dan Demokrat harus bertindak lebih. Mereka harus sungguh-sungguh mengerti apa yang dialami kebanyakan rakyat Amerika pada umumnya setiap hari dan mengapa mereka [rakyat] harus bekerja mencari nafkah, sebab menurut saya mereka [politisi] saat ini tidak memahaminya. Jadi saya menyalahkan mereka semua,” kata Sacker.
Akibat penutupan pemerintah itu, bahkan ikon pariwisata terkemuka Amerika, Patung Liberty, harus ditutup seperti halnya banyak museum dan taman nasional di seluruh penjuru negeri.
Para pelancong ikut merasakan kekecewaan para pegawai pemerintah Amerika itu, sebab kunjungan wisatanya ikut terganggu.*